Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Amerika Serikat, NATO, dan Uni Eropa Mendesak Pengekangan karena Perbatasan Serbia-Kosovo Ditutup

Penduduk setempat berjalan di dekat penghalang jalan di bagian utara kota Mitrovica, Kosovo yang terbagi secara etnik, pada 28 Desember 2022. (Sumber: REUTERS/Florion Goga)

ANDALPOST.COM – Amerika Serikat (AS), NATO, dan Uni Eropa (UE), mendesak pengekangan maksimum di utara Kosovo karena pihak berwenang menutup penyeberangan perbatasan ketiga pada Rabu (28/12/2022). Alhasil, ketegangan pun meningkat.

Selama lebih dari 20 tahun, Kosovo telah menjadi sumber ketegangan antara Barat, yang mendukung kemerdekaannya. Rusia juga mendukung Serbia dalam usaha memblokir keanggotaan Kosovo di organisasi internasional termasuk PBB.

“Kami meminta semua orang untuk menahan diri secara maksimal, mengambil tindakan segera untuk meredakan situasi tanpa syarat, dan menahan diri dari provokasi, ancaman, atau intimidasi,” kata Uni Eropa dan Amerika Serikat dalam pernyataan bersama.

Misi NATO

Misi NATO di Kosovo, KFOR (Kosovo Force) mengatakan bahwa pihaknya mendukung dialog antara semua pihak. Hal ini dilakukan untuk meredakan ketegangan, termasuk pemblokiran jalan oleh Serbia di jalan utama dengan adanya truk dan kendaraan berat lainnya serta bentrokan kekerasan dengan polisi.

Sementara itu, Kremlin dengan tegas membantah klaim Kosovo bahwa Rusia memengaruhi Serbia untuk membuat Kosovo tidak stabil. Mereka meklaim bahwa Serbia membela hak-hak etnis.

Sebelumnya, penangkapan seorang mantan polisi Serbia Kosovo telah memicu protes kekerasan oleh minoritas Serbia Kosovo. Ia kemudian dibebaskan dari tahanan dan ditempatkan di bawah tahanan rumah setelah ada permintaan dari kantor kejaksaan, terang Pengadilan Dasar Pristina.

Dejan Pantic ditangkap pada 10 Desember karena menyerang seorang petugas polisi yang bertugas. Hal ini terjadi sejak orang Serbia di Kosovo utara baku tembak dengan polisi dan mendirikan lebih dari 10 penghalang jalan guna menuntut kebebasannya.

Keputusan pengadilan membuat marah pejabat pemerintah Kosovo, termasuk Perdana Menteri Albin Kurti dan Menteri Kehakiman Albulena Haxhiu.

“Saya tidak tahu bagaimana memahaminya dan bagaimana mungkin seseorang yang dituduh melakukan kejahatan serius terkait terorisme menjadi tahanan rumah,” kata Haxhiu.

“Saya sangat penasaran melihat siapa jaksa yang mengajukan permohonan ini, siapa hakim prosedur praperadilan yang mengabulkan,” imbuhnya.

Siapa itu Pantic?

Pantic sendiri merupakan salah satu dari banyak orang Serbia yang meninggalkan kepolisian dan institusi lain usai undang-undang ditetapkan. Pristina mengatakan akan memberlakukan undang-undang yang mewajibkan orang Serbia untuk menghapus plat nomor mobil yang dikeluarkan negara itu.

Menyusul pembebasan Pantic, Presiden Serbia, Aleksandar Vucic, mendesak etnis Serbia di Kosovo untuk mengakhiri protes terhadap pemerintah Pristina.

Kepala kantor pemerintah Serbia untuk Kosovo, Petar Petkovic, juga mengatakan Vucic dan warga Serbia dari utara Kosovo akan bertemu pada Rabu malam dan mengumumkan apakah barikade akan disingkirkan.

Orang Serbia di Kosovo utara yang mereka yakini masih menjadi bagian dari Serbia, menolak setiap gerakan yang mereka anggap anti-Serbia.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.