ANDALPOST.COM – Kemiskinan merupakan salah satu masalah yang paling sering dijumpai di dalam suatu negara. Oleh karena itu, kemiskinan harus betul-betul diatasi secepatnya karena dampaknya yang sangat mengerikan.
Di Indonesia sendiri, tingkat kemiskinan penduduknya tergolong sangat tinggi atau bahkan dapat dikatakan telah mencapai titik ekstrem.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) / Bappenas menjelaskan mengenai kemiskinan di Indonesia. Tahun 2024 merupakan tahun dimana Indonesia memiliki tantangan terbesar yaitu menghapus kemiskinan ekstrem.
Suharso Monoarfa selaku Menteri PPN / Kepala Bappenas menjelaskan bahwa penduduk dengan angka kemiskinan terbanyak di Indonesia berada di Pulau Jawa.
Ia mengatakan bahwa tingkat kemiskinan di Pulau Jawa mencapai 3,7 juta penduduk. Hal ini benar-benar perlu difokuskan dan ditangani secepatnya agar target pemberantasan kemiskinan pada 2024 dapat diraih.
“Kemiskinan masih besar di Pulau Jawa bahkan kemiskinan ekstrem. Sebenarnya ada angka sekitar 3,7 juta penduduk miskin ekstrem itu di Pulau Jawa,” ujar Suharso.
Lebih lanjut, Menteri Suharso menjelaskan bahwa selain tingginya angka penduduk yang mengalami kemiskinan ekstrem. Basis penghitungan orang yang dikategorikan penduduk miskin masih belum mendapatkan kesepakatan yang jelas antara pemerintah dengan institusi global (PBB dan Bank Dunia).
Batas Garis Kemiskinan
Sejak tahun 2017 lalu, Bank Dunia dan PBB sendiri telah meningkatkan batas garis kemiskinan ekstrem. Batas garis tersebut ditentukan berdasarkan hitungan paritas daya beli saing (purchasing power parities / PPP) dari US$ 1,9 menjadi US $ 2,15 per orang.
Hal ini membuat pemerintah Indonesia menjadi khawatir karena semakin meningkatnya nilai PPP akan menciptakan kemiskinan ekstrem bagi Indonesia.
“Yang sekarang diperdebatkan adalah mulai mengenai basisnya SDGs (Sustainable Development Goals) menggunakan angka US$ 2,15 PPP. Dan sekarang malah sudah mulai naik lagi ke US$ 2,35,” ujarnya.
Saat ini, Indonesia sendiri masih menggunakan nilai PPP pada tahun 2011 yakni US$ 1,9. Hal ini dikarenakan jika nilai PPP dinaikan menjadi US$ 2,15, maka pada tahun 2024, 2 juta penduduk Indonesia akan mengalami kemiskinan ekstrem.
Sedangkan berdasarkan permintaan dari Presiden Jokowi bahwa tahun 2024 angka kemiskinan di Indonesia harus di nol kan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.