Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Anies Baswedan Menjadi Penentu Bakal Capres yang Akan Diusung oleh PDIP

Mencari sosok Capres dari PDIP. (Design by @jauhras)

ANDALPOST.COM – Pakar politik Emrus Sihombing menganalisis potensi bakal Capres yang akan diusung oleh PDI Perjuangan. Menurutnya, Anies Baswedan bisa jadi akan menjadi penentunya.

Hingga saat ini terdapat dua sosok yang menjadikan seluruh simpatisan dilema soal memilih Ganjar Pranowo atau Puan Maharani sebagai bakal Capres yang diusung oleh PDIP.

Pada hari HUT PDIP ke-50 kemarin, sang Ketua Umum Megawati Soekarno Putri masih merahasiakan nama yang bakal meneruskan estafet kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Meski nama-nama tersebut masih dirahasiakan, namun asumsi tetap mengerucut kepada Puan Maharani dan Ganjar. Puan adalah anak sekaligus sebagai cucu biologis dan ideologis dari Bung Karno.

Sementara Ganjar ada kader yang punya elektabilitas kuat yang potensial mampu memenangkan kontestasi persaingan Pemilu 2024. Namun bagi Emrus Sihombing, elektabilitas saja bukan satu-satunya variabel yang membuat Megawati mengusungnya menjadi Presiden.

Pasalnya, Ganjar juga membuktikannya kala ia dijagokan sebagai Gubernur Jawa Tengah di periode pertama. Saat itu Ganjar hanya punya sedikit elektabilitas, namun tidak diduga kalau ia mampu memenangkan kursi Gubernur.

Bisa saja hal tersebut berlaku sebaliknya bagi Puan Maharani yang secara elektabilitas sangat jauh di bawah Ganjar.

“Menentukan sosok yang diusung bukan hanya dari satu variabel berdasarkan elektabilitas,” ungkap Emrus di acara ILC yang tayang di channel YouTube (12/1/2023).

“Ganjar dulu sangat rendah elektabilitas kala diusung menjadi bakal cagub, tapi nyatanya bisa menang,” serunya.

Menurut Emrus, elektabilitas hanyalah variabel yang sifatnya sementara. Sementara kunci memenangkan politik adalah mesin politik yang dibangun seperti koalisi politik.

Sangat penting setiap parpol punya militansi dukungan untuk memudahkan langkah dalam mengkampanyekan paslon.

“Kunci memenangkan politik adalah mesin politik dengan koalisi politik yang dibangun,” imbuhnya.

“Bukan pada elektabilitas yang hanya potret sesaat.”

Lantas apakah dengan hal tersebut membuat Puan menjadi yang paling potensial menjadi ujung tombak PDIP?

Bagi pakar politik, kuncinya tetap ada pada siapa rival yang bakal dihadapi. Jika Nasdem berhasil merayu Demokrat dan PKS, maka koalisi mereka akan memenuhi syarat untuk mengusung Anies Baswedan.

Jika Anies melawan Puan, maka tidak ada prediksi atau sulit bagi Puan untuk bisa memenangkan persaingan. Namun, bila Ganjar yang diusung, maka ada potensial membawa PDIP memenangkan kontestasi politik.

“Kalau Puan yang dimajukan dengan catatan Anies yang maju, maka sangat susah diprediksi untuk memenangi. Tetapi jika Ganjar, maka potensial menangnya ada karena ada keunggulan dalam beberapa segi,” ungkapnya.

Hal ini ia ungkapkan karena dari segi dukungan dan identitas tertentu, bisa terlihat dalam arti yang positif untuk dimenangkan.

Namun Karni Ilyas yang notabene adalah jurnalis senior punya pandangan lain soal melihat potensi ini. Menurutnya jika bukan Puan Maharani, maka Megawati Soekarnoputri bakal kembali turun gunung.

“Kalau saya, kalau bukan ya PDIP bakal mencalonkan Megawati,” ujarnya dalam channel YouTube ILC (12/1/2023).

Artinya, selain Megawati yang punya kunci, Anies juga menentukan bakal calon PDIP. Hal ini juga mengingat bahwa PDIP dalam ambisi untuk memenangkan kembali pemilu ketigakalinya secara berturut-turut.

(PAM/MIC)