Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Arab Saudi Merayakan Scary Weekend, Apakah Ini Bentuk Upaya MBS Mengubah Timur Tengah sebagai Eropa Baru?

Warga Riyadh memakai kostum untuk merayakan Scary Weekend. (Foto: Twitter)

ANDALPOST.COM – Warga Arab Saudi merayakan acara yang mirip Halloween untuk pertama kalinya dalam sejarah. Perayaan tersebut disebut sebagai “Scary Weekend” yang diadakan pada tanggal 27 dan 28 Oktober 2022. Acara tersebut bertempat di ibukota Arab Saudi, Riyadh. Dalam acara itu, warga Arab Saudi terlihat andal dalam memakai kostum yang menyeramkan.

Setelah sebelumnya pemerintah Arab Saudi melarang perayaan Maulid Nabi, kini mereka malah memperbolehkan warganya untuk merayakan acara horor yang mirip Halloween itu. Seolah-olah mereka mulai mengikuti tradisi budaya Barat, warga berbondong-bondong mengisi venue dengan menggunakan kostum yang menarik perhatian. Event budaya yang tidak biasa dilakukan di Timur Tengah ini membuat banyak orang kaget. Warga jagat maya pun sempat merasa ketakutan saat mengetahuinya, terutama bagi warga muslim yang melihatnya.

Tanggapan Netizen

Maulid dilarang, Halloween diselenggarakan… Selamat datang di akhir zaman,” cibir akun @canqibarr di laman Instagram Folkative. 

Wow takut banget, komennya mengerikan. Memang bener ya di akhir zaman itu memegang Islam dengan benar tuh akan seperti menggenggam bola api yang membara. Btw, kalau nggak sesuai dengan apa yang diyakini, nggak usah ngelabelin ustadz online. Cukup baca dan skip,” komen @shanoiselle di kolom komentar post yang sama.

Meskipun mendapat banyak kecaman dari banyak pihak, tidak semua warganet terlihat melarang rakyat Arab melakukannya. Beberapa menuliskan dukungannya kepada langkah yang dilakukan MBS soal perayaan tersebut.

Akhir zaman? Betul. Tapi akhir zaman buat pemeluknya. Buat pemeluk lain? Tentu saja awal zaman yang seru,” tulis akun @irfansigit_new.

Perayaan “Scary Weekend” di Arab Saudi ini memang cukup mengundang kontroversi yang mengkhawatirkan bagi umat muslim. Pasalnya, Arab Saudi yang seharusnya menjadi contoh negara yang menganut kuat ajaran Islam kini malah semakin menjauh dari nilai-nilai agama tersebut. 

Sebelumnya, putra mahkota kerajaan Arab Saudi, Muhammad bin Salman, atau biasa disapa MBS itu mengatakan bahwa ia mengizinkan perayaan tersebut itu atas dasar “reformasi”.

MBS memperbolehkan perayaan Halloween di Arab Saudi atas nama reformasi, tetapi ini bukan reformasi atau inovasi, melainkan aib dan degenerasi! Kami tidak menerima ini!” tulis Ramazan Izol, Presiden Dewan Pemuda Dunia Turki, pada akun Twitternya @ramazanizoltr.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.