Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

AS Klaim Rusia Tak Bisa Menang Lawan Ukraina 

Ilustrasi militer Ukraina yang berjaga di garda terdepan guna melawan Rusia. (Foto: REUTERS/Maksim Levin)

ANDALPOST.COM — Pejabat militer tertinggi Amerika Serikat (AS) mengatakan, Rusia tidak akan mencapai kemenangan militer di Ukraina, Jumat (26/5/2023).

Bahkan, pejabat itu juga mengklaim pasukan Kyiv tidak mungkin mendorong mundur semua pasukan Rusia dari wilayah mereka dalam waktu dekat.

“Perang ini, secara militer, tidak akan dimenangkan oleh Rusia,” beber Jenderal Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan AS.

Salah satu tujuan Rusia yaitu menggulingkan pemerintah di Kyiv tidak mungkin tercapai secara militer.

“Penggulingan di Kyiv tidak dapat tercapai,” terangnya kepada wartawan setelah berakhirnya pertemuan virtual puluhan negara yang tergabung dalam Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina atau dikenal sebagai Ramstein.

“Ada juga ratusan ribu tentara Rusia di Ukraina, yang akan membuat tujuan Kyiv untuk merebut kembali semua wilayah yang hilang dari pasukan Moskow tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat,” jelasnya.

“Itu berarti pertempuran akan berlanjut, akan berdarah, akan sulit. Dan pada titik tertentu, kedua belah pihak akan menegosiasikan penyelesaian atau mereka akan sampai pada kesimpulan militer,” papar dia.

Milly juga menambahkan dugaan lainnya yakni perang di Ukraina tampaknya akan berlarut-larut.

Sementara itu, Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev sekaligus sekutu utama Presiden Vladimir Putin juga mengatakan, perang Moskow di Ukraina dapat berlanjut selama beberapa dekade.

Menurut komentar yang diterbitkan oleh kantor berita RIA Rusia pada Kamis (25/5/2023), Medvedev menggambarkan konflik Rusia-Ukraina akan menjadi pertempuran bertahun-tahun.

Namun akan diselingi dengan beberapa tahun gencatan senjata sebelum pertempuran diperbarui.

“Konflik ini akan berlangsung sangat lama, kemungkinan besar puluhan tahun,” kata kantor berita RIA mengutip pernyataan Medvedev saat berkunjung ke Vietnam.

“Selama ada kekuatan seperti itu di Kyiv, akan terjadi tiga tahun gencatan senjata, dua tahun konflik, dan semuanya akan terulang kembali,” kata Medvedev.

Dikenal sering melontarkan komentar garis keras terhadap Ukraina, Medvedev mengatakan kekalahan Rusia dapat memicu perang nuklir.

Perlawanan

Para pendukung Kyiv membahas rencana pelatihan pilot Ukraina. Khususnya pesawat tempur generasi keempat, termasuk F-16.

Langkah andal tersebut diyakini akan menjadi usaha yang signifikan.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.