Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Bom Bunuh Diri Pakistan Telan Banyak Korban, PM Sampaikan Belasungkawa

Kondisi masjid di Peshawar usai terjadi serangan bom bunuh diri, Senin (30/1/2023). (Foto: Reuters)

“Atap masjid, yang terletak di dalam kompleks keamanan pemerintah, runtuh akibat pengeboman, dan tim penyelamat harus memindahkan gundukan puing untuk mengevakuasi banyak jenazah,” katanya sebagai pihak yang berwenang.

Menurut Juru Bicara dari Rumah Sakit Lady Reading, Mohammad Asim mengungkapkan bahwa mayoritas dari mereka atau sebanyak 52 korban meninggal ialah polisi.  Sedangkan sisanya masih dirawat di rumah sakit karena menderita luka bakar dan tertimpa puing-puing bangunan.

Ia juga mengatakan bahwa ada 170 orang terluka. Sedangkan, prosesi pemakaman telah dilakukan untuk lebih dari 20 petugas polisi yang menjadi korban dalam insiden bom bunuh diri. Jenazah yang sudah meninggal juga mulai dikembalikan ke keluarga masing-masing.

Menurut kesaksian pria yang tidak diketahui namanya, ia berhasil diselamatkan setelah satu jam terjebak di reruntuhan bangunan masjid. Usai tragedi, operasi penyelamatan dan pemulihan pun terus berlanjut di Pakistan.

Sementara itu, kepala petugas penyelamat, Bilal Faizi menjelaskan tim penyelamat masih bertugas di lokasi kejadian karena banyak orang yang masih terjebak di reruntuhan bangunan.

Melaporkan dari Peshawar, Kamal Hyder dari Al Jazeera mengatakan operasi penyelamatan sebagian besar telah beralih ke pemulihan.

“Sudah ada seremonial pelepasan bagi polisi yang kehilangan nyawa, juga pemakaman yang dilakukan di seluruh provinsi, karena polisi ini berasal dari beberapa kabupaten, jadi ada duka di seluruh provinsi,” katanya.

Inspektur Jenderal KP Mauzzam Jah Ansari selama pengarahan media bahwa kepala menteri sementara provinsi Azam Khan telah memerintahkan tim investigasi gabungan (JIT) untuk segera menyelidiki serangan mematikan itu, lapor media lokal Dawn.

Akibat dari Bom Bunuh Diri

Bom bunuh diri itu juga mengakibatkan atap masjid runtuh, sehingga tim penyelamat harus memindahkan puing-puing bangunan guna mengevakuasi para korban.

Namun, disisi lain justru muncul pertanyaan besar terkait bagaimana penyerang dapat mengakses area yang dijaga ketat, termasuk markas besar kepolisian provinsi dan departemen kontraterorisme.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.