Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Cinderamata sebagai Jalan Indonesia Memperkenalkan Budaya

Cinderamata G20 (Sumber: setneg.go.id)

ANDALPOST.COM – Pada acara G20, budaya Indonesia juga turut diperkenalkan ke berbagai perwakilan negara yang menghadiri acara besar itu.

Berbagai bentuk perkenalan budaya Indonesia dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya melalui cinderamata yang dihadirkan pada konferensi tingkat tinggi itu. 

Tercatat ada tujuh cinderamata Indonesia yang turut melengkapi perhelatan para petinggi negara itu.

Cinderamata ini selain sebagai upaya perkenalan budaya Indonesia juga guna memberikan kesan serta memeriahkan acara ini. 

Urusan mengenai cinderamata memang diatur oleh kementerian yang juga memberdayakan berbagai pengrajin dari berbagai daerah di Indonesia.

“Cendera mata yang dibagikan tersebut telah disiapkan oleh Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) yang bertanggung jawab atas infrastruktur dan logistik,” dilansir dari  setneg.go.id.

Cinderamata yang Diiberikan

Cinderamata yang pertama dan sudah menjadi kebanggaan Indonesia adalah kain batik. Kain batik yang dipilih adalah batik mangrove.

Dikatakan batik mangrove dikarenakan bahan pewarnaanya menggunakan batang atau buah yang sudah busuk dari hasil hutan mangrove. Ditambah dengan motif pesisir menjadikan kain batik ini kian menarik. 

Kerajinan gading kulit abalone juga turut dihadirkan pada G20 ini, berbentuk menyerupai gading dengan tampilan elegan serta dengan sentuhan tangan para pengrajin perak menjadikannya sangat indah.

Tidak kalah menarik, patung uang kepeng bali juga mengambil peran sebagai cinderamata. Patung dibuat dengan bahan khusus lima campuran logam atau sering disebut panca datu yang terdiri dari emas, perak, kuningan, besi dan tembaga. Ditambah dengan finishing yang sangat indah dengan cat berwarna emas dari bahan prada emas 24 karat. 

Kemudian ada dua kerajinan perak yang turut ditampilkan juga.

Pertama kerajinan perak berbentuk rumah Tongkonan dari Toraja yang dilengkapi dengan pria dan wanita mengenakan pakain adat Toraja.

Kedua alat musik Sape dari Nusa Tenggara Timur (NTT) yang juga berbahan perak. 

Johan Abi Tobing, pematung otodidak kelahiran Kefamenanu Timor NTT turut menampilkan karyanya berupa patung perempuan membatik yang berbahan fiber.

Patung ini memiliki filosofi bahwa peran wanita dalam pelestarian budaya bangsa. 

Terakhir ada Keris Nogososro Ladrang Jogja (selut grajen Nogo Sosro Kamarogan) 15 luk, berbahan perak lapis emas ini diproduksi di Desa Aeng Tong Tong, Madura yang memiliki tradisi pembuatan keris. Keris yang ditampilan ini menunjukkan kerja keras para pandai besi yang membuatnya.

Kemudian berdasarkan penyampaian bagian Humas pada laman Kemensetneg, pendamping kepala negara juga turut mendapatkan souvenir.

Pendamping para kepala negara yang menghadiri KTT G20 mendapatkan souvenir berupa Kipas Cendana, Tas Rotan Kulit, Dompet Du’anyam, Hand Sanitizer, produk SOJAMU (Sowe Ora Jamu), dan produk Javara. (gem/fau)