Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Dua Remaja Culik dan Bunuh Anak 11 Tahun untuk Dijual Organnya

Ilustrasi penculikan korban dan kemudian melakukan pembunuhan. (Design by @salwadiatma)

ANDALPOST.COM – Pembunuhan seorang pelajar Sekolah Dasar bernama Fadli Sadewa (11) dilakukan oleh dua orang remaja AR (17) dan MF (14). Motif yang dilakukan keduanya lantaran ingin menjual  organ tubuh si korban.

Dalam melakukan aksinya, kedua pelaku mengiming-imingi korban dengan uang sejumlah Rp 50.000.

Korban Dibujuk Sebelum Diculik

Bukti penculikan tersebut terekam dalam rekaman cctv yang menunjukkan para pelaku sebelum melaksanakan aksinya terlebih dahulu membujuk korban agar tidak melawan. 

Penemuan jenazah korban ditemukan di Kawasan Waduk Nipa-nipa, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros. Penemuan jenazah ini meyakinkan pihak kepolisian akan tidak pembunuhan yang telah terjadi.

Sementara itu, ibu korban yang merupakan warga Jl Batua, Kecamatan Panakkukang, merasa khawatir lantaran anaknya tidak kunjung pulang hingga Minggu (8/1/2023). Kemudian keesokan harinya pada Senin (9/1/2023) melaporkan anaknya kepada pihak kepolisian 

Kapolsek Panakkukang, Kompol Abdul Azis membenarkan bahwa jenazah yang ditemukan merupakan korban dari penculikan dan pembunuhan yang dilakukan AR dan AF. 

“Pelaku pembunuh ini masih di bawah umur dan masih pelajar. Jenazah korban ditemukan terima dan dibungkus dengan kantong plastik,” jelas Abdul kepada pihak medis, Selasa (10/1/2023). 

Dengan berbagai upaya serta foto korban yang sempat viral di media sosial. Pihak kepolisian dengan mudah dapat menemukan pelaku dan meringkus mereka. 

“Dari pemeriksaan saksi dan cctv anggota kepolisian dapat menangkap pelaku kurang dari 24 jam,” kata Abdul. 

Diketahui dalam cctv juga para pelaku menggunakan sepeda motor untuk menculik korban di depan sebuah minimarket yang terletak di Jalan Batua Raya, Kota Makassar

Setelah dilakukan penangkapan dan dilakukan interogasi diketahui pelaku berencana menjual orang korban dengan harga tinggi. Penjualan organ ini diketahui pelaku dari website Google Searching.

“Di Google Searching dengan website bernama Yandex dimana website ini bertujuan untuk bertransaksi jual beli organ dan sel tubuh manusia dengan nilai jutaan dollar,” ujar Abdul.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.