ANDALPOST.COM – Setelah membukukan rekor keuntungan pada tahun 2022, perusahaan pelayaran Taiwan, Evergreen Marine, beri stafnya bonus akhir tahun antara sepuluh hingga 52 bulan upah.
Perusahaan tersebut dilaporkan memberi karyawan juniornya yang biasa mendapatkan gaji bulanan sebesar NT$40.000 (Rp27 juta), bonus sebesar NT$2 juta (Rp1,35 miliar).
Jika dihitung, bonus ini sama dengan gaji lebih dari empat tahun. Para karyawan diketahui telah diberikan tambahan upah ini oleh perusahaan pada pekan lalu, seperti yang dilansir situs media lokal.
Sebelumnya, bonus 40 bulan yang dibagikan pada tahun 2021 oleh Evergreen disebut yang paling besar di antara perusahaan publik Taiwan lainnya. Untuk pembayaran pada 2022 ini, bonus yang diberikan diketahui telah melebihi tahun lalu.
Terletak di Distrik Luzhu Kota Taoyuan, Taiwan, Evergreen Marine Corporation adalah perusahaan transportasi dan pengiriman kontainer.
Perusahaan ini diketahui memiliki laba bersih sebesar NT$304,35 miliar (Rp154,6 triliun) untuk tiga kuartal pertama tahun 2022.
Mereka mendapat laba yang cukup besar karena adanya pemulihan jalur pengiriman kontainer global dan kenaikan tarif pengiriman setelah pandemi. Diperkirakan laporan hasil anggaran 2022 akan dipublikasikan pada bulan Maret 2023.
“Saya pikir sangat logis bahwa perusahaan menggunakan sebagian uang untuk memberi penghargaan kepada stafnya dengan bonus,” ungkap Profesor Chiou Jiunn-rong, seorang ahli ekonomi di Universitas Pusat Nasional Taiwan.
“Karena (mereka, stafnya) tidak bisa secara aktif mengembangkan kegiatan bisnis pribadinya, wajar saja,” tambahnya.
Meskipun sebelumnya mengatakan kepada wartawan lokal bahwa gaji tergantung pada kinerja, Evergreen Marine tidak segera menanggapi hal tersebut.
Menurut pengakuan, para pekerja pelayaran sangat gembira mendapatkan bonus tersebut. Walaupun karyawan lain di Evergreen Group diduga kurang puas dengan bonus yang jauh lebih rendah, terutama dalam bisnis penerbangan.
Selama akhir pekan Tahun Baru, 4.000 penumpang di Bandara Taoyuan di Taipei merasa tidak nyaman dengan penundaan penerbangan kecil. Penyebabnya diketahui karena adanya pemogokan oleh personel darat bandara yang bekerja untuk Evergreen Airline Services (EGAS), afiliasi Eva Air, atas perselisihan gaji.
Bonus untuk karyawan Eva Air berkisar dari pendapatan satu bulan untuk staf darat hingga kompensasi tiga bulan untuk karyawan lain. Liberty Times melaporkan bahwa pada 1 dan 2 Januari, lebih dari 130 dari 300 atau lebih anggota staf darat perusahaan berhenti sebagai protes.
Karena defisit staf, perusahaan mendatangkan pekerja sementara pejabat seperti ketua EGAS Chen Yo-yu digambarkan membantu penumpang dengan barang bawaan mereka dan membersihkan kabin.
Pemogokan berakhir pada 3 Januari dan operasi darat bandara telah kembali normal. Meskipun begitu, sampai sekarang masih ada kekhawatiran bahwa pekerja akan mogok lagi. Terutama mendekati kesibukan bandara seputar Tahun Baru Imlek.
Menurut laporan yang diterima, staf darat hanya diberi gaji satu bulan sebagai bonus. Sementara itu pekerja Eva Air lainnya hanya diberi bonus senilai hingga tiga bulan upah.
Menjelang akhir tahun, sering ada spekulasi online di Taiwan tentang perusahaan mana yang akan memberikan bonus terbesar kepada karyawan mereka.
Menurut Profesor Cheng Chih-yu dari Universitas Nasional Chengchi di Taipei, bonus dapat menjadi hal yang signifikan. Hal ini disebut dapat memotivasi karyawan dalam bekerja.
(AZI/MIC)