Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Gegerkan Dunia Bank Silicon Valley Bangkrut, Apa Dampaknya Ke Indonesia?

Silicon Valley Bank Mengalami Kebangkrutan (Twitter/@Mentiomoen)

ANDALPOST.COM – Kebangkrutan salah satu bank terbesar Amerika Serikat yaitu Silicon Valley Bank (SVB) mengguncang pasar keuangan global yang banyak diwaspadai oleh sejumlah negara.

Lantaran Bank SVB merupakan bank terbesar ke-16 di Amerika Serikat, tetapi hanya dibutuhkan waktu 48 jam saja untuk bangkrut.

Presiden Joko Widodo menyinggung soal permasalahan kebangkrutan bank SVB ini. Akibat dari peristiwa ini tidak mungkin akan menjadi ancaman yang ringan dan menimbulkan efek domino ke sektor lain.

“Ketidakpastian global juga memunculkan risiko-risiko yang sulit diprediksi, yang sulit kita hitung. Semuanya harus bekerja keras untuk menghindarkan negara kita dari ancaman-ancaman dan risiko-risiko global yg ada,” ujar Jokowi saat memberikan sambutan pada Business Matching Produk Dalam Negeri yang digelar di Istora GBK, Jakarta, Rabu (15/3/2023).

Langkah Antisipasi Harus Dilakukan

Menteri Keuangan, Sri Mulyani ikut membuka suaranya mengenai kollapsnya Sillicon Valley Bank (SVB) di Amerika Serikat (AS). Meski tidak terlalu berpengaruh terhadap perbankan di Indonesia. Namun langkah antisipasi dan mencermati efek berantai dari kebangkrutan bank SVB ini harus dilakukan komite stabilitas sistem keuangan atau (KSSK).

“Yang harus kita waspadai sekarang adalah kondisi pasar global yang seperti terjadi dalam weekend terakhir. Penutupan Silicon Valley Bank yang relatif kecil. Bank regional, dengan aset hanya US$ 200 billion,” kata Sri Mulyani dalam acara ‘APBN Kita’ di Jakarta pada Selasa (14/3/2023). 

Hal tersebut karena dalam kondisi yang tidak rasional. Hebohnya kasus tersebut bisa menularkan efek tidak baik kepada masyarakat dan pasar keuangan.

Sementara itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam siaran pers tertulis menilai bangkrutnya Sillicon Valley Bank tidak akan berdampak langsung terhadap industri perbankan di Indonesia.

“Sejauh ini kita nggak lihat ada. Dampaknya seperti apa, laporan tak ada terkait langsung. Ini lebih ke psikologis saja. Tadi kita monitor saat ini tak ada bank dalam status resolusi,” tutur Ogi Prastomiyono, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian Penjaminan dan Dana Pensiun OJK , Kamis (16/3/2023).

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.