Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Gerakan One Day One Egg untuk Cegah Stunting di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan 

Ilustrasi Gerakan One Day One Egg untuk Cegah Stunting di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. (Design by: Eeza Putri)

Berhasil Menurunkan Angka Stunting

Berdasarkan laporan dari situs Kemenkes RI, upaya atau langkah tersebut sudah berhasil dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Barru, seperti di Desa Lampok. 

Dari jumlah yang ada, sebanyak 230 anak atau balita terkena stunting berkisar 10% atau sebanyak 22 anak. Kini, mengalami penurunan menjadi 7% atau sebanyak 15 anak.

Ilustrasi Anak stunting | sumber Halodoc

”Pak Bupati dan Ibu Bupati Kabupaten Barru ini luar biasa hebat, menggerakan kelompok-kelompok masyarakat seperti Mpok Darti ini. Bisa memberikan protein hewani (telur) untuk anak yang stunting dan bener-bener masuk ke mulutnya, itu yang paling susah,” ungkap Menkes Budi Gunadi Sadikin saat peninjauan.

Ia menambahkan, ketika anak diberikan telur biasanya tidak dimakan. Namun, hal tersebut bisa ditangani dengan baik oleh Mpok Darti. 

Hingga setiap anak yang telah menyelesaikan target makan telur, ia memberikan laporan dengan sangat baik. Hingga evaluasi yang tersusun dengan baik. 

Adapun laporan yang dibuat Mpok Darti ketika mendampingi anak stunting adalah dengan mengirimkan foto anak yang berproses memakan telur dengan konsisten, yakni satu hari satu telur. 

Foto tersebut diunggah ke grup WhatsApp yang diberi nama “Ayo Makan Telur Desa/Kecamatan” untuk kemudian dilaporkan ke Kabupaten.

”Setelah mendistribusi telur kemudian dievaluasi, Mpok Darti akan memfoto anak yang sedang makan telur, kemudian dia kirim ke perangkat desa, lalu dikirim ke saya, nanti saya kirim ke kabupaten,” kata Hasanti Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru.

“Kami punya grup WA Ayo Makan Telur Kabupaten dan grup WA Ayo Makan Telur Kecamatan, jadi saya sendiri langsung mengirim, ketika jam 6 sore atau sesudah magrib foto dan laporan itu sudah terkirim ke Kabupaten atau ke Tim Penggerak PKK Kabupaten,” tambahnya. (rnh/ads)