Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Google Garap Teknologi AI, Bisa Baca Tulisan Dokter yang Berantakan

Google kembangkan fitur AI untuk memudahkan pengguna memahami tulisan resep dokter yang tidak jelas. (Sumber: pexels)

ANDALPOST.COM – Google kembali membuat inovasi teknologi yang kian canggih. Raksasa teknologi itu seperti berusaha merespon keresahan yang sering masyarakat alami.

Tidak sedikit masyarakat yang merasa bahwa tulisan resep obat dari sebagian besar dokter tidak dapat dibaca dengan jelas. Ketidakpahaman pasien dengan apa yang dokter tulis agaknya menjadi masalah yang sudah berlangsung selama beberapa dekade.

Persoalan itu akhirnya direspon oleh Google dengan mengembangkan alat penerjemah tulisan-tulisan yang tidak dapat dipahami.

Pada Senin (19/12/22) di acara konferensi tahunan yang diadakan di India, eksekutif senior Google mengumumkan bahwa mereka bekerja sama dengan tenaga farmasi untuk mencari cara menguraikan tulisan tangan dokter.

Sebelumnya, Google telah meluncurkan fitur Google Lens yang memungkinkan para pengguna mencari informasi berdasarkan deteksi tulisan tangan secara otomatis. Namun, fitur itu hanya dapat mendeteksi tulisan yang rapi dan jelas.

Tulisan dokter yang berantakan belum bisa dibaca oleh fitur tersebut. Maka dari itu, Google berencana mengembangkan teknologinya untuk memudahkan para pasien mengetahui obat yang perlu mereka dapatkan.

Melansir Tech Crunch, saat ini fitur tersebut masih menjadi prototype penelitian dan belum siap untuk umum.

Kerjasama antara Google dan beberapa pihak nantinya akan melahirkan teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI). Model AI itu berguna untuk menerjemahkan berbagai tulisan tangan.

Teknologi Google AI memungkinkan pengguna untuk mengambil gambar resep atau mengunggahnya dari galeri ponsel. Setelah gambar diproses pada alat yang sedang Google kembangkan ini, aplikasi akan mendeteksi dan menyorot obat-obatan yang disebutkan dalam tulisan resep itu.

“Teknologi ini berfungsi untuk mendigitalkan dokumen medis, yaitu tulisan tangan dengan melibatkan (keahlian) manusia dalam hal ini apoteker, namun tidak ada keputusan yang akan dibuat berdasarkan hasil yang disediakan oleh teknologi ini,” kata Google dalam pernyataan nya.

Belum diketahui kapan fitur tersebut akan diluncurkan, karena Google belum memberikan konfirmasi akan hal itu. Namun, mereka menyatakan bahwa masih banyak pekerjaan yang perlu digarap sebelum sistem pada fitur itu siap untuk diluncurkan.

Pernyataan tersebut disampaikan pada konferensi tahunan Google untuk India yang selalu diadakan tiap tahun di pasar Asia Selatan. Pada acara itu berbagai perkembangan baru ditampilkan.

Teknologi raksasa tersebut juga menyampaikan tentang proyek pengembangan teknologi terpadu yang sedang mereka garap.

Salah satu yang sedang mereka kembangkan yakni penginputan lebih dari 100 bahasa India baik itu ucapan maupun tulisan. Nantinya, teknologi ini digunakan untuk memberdayakan perjalanan internet jutaan orang berikutnya di pasar Asia Selatan.

Mereka melakukan konferensi dan pengembangan teknologinya di India bukanlah tanpa sebab. Pasalnya, India adalah pasar utama bagi Google. Bagaimana tidak? lebih dari setengah miliar penggunanya ada di negara tersebut.

Meskipun begitu, 2022 menjadi tahun terberat bagi Google di pasar Asia Selatan. Perusahaan mereka ditampar dua kali oleh regulator anti monopoli India dalam beberapa bulan terakhir.

(NFK/MIC)