Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Google Khawatir dengan Teknologi AI ChatGPT, Simak Rencana Google

Mesin pencarian Google merasa tersaingi oleh Chatbot milik ChatGPT. (Sumber: Pexel)

ANDALPOST.COM – Google sebagai raksasa teknologi rupanya mengalami kekhawatiran dengan kemunculan software pendatang baru. ChatGPT disebut akan menjadi ancaman bagi mesin pencarian populer milik Google.

Pasalnya, terdapat anggapan bahwa software chatting atau chatbot bernama ChatGPT di masa mendatang menjadi gangguan besar bagi industri teknologi pencarian.

Bagaimana tidak, teknologi itu bisa memberikan informasi dengan jelas dan kalimat jawaban yang digunakan adalah simpel. Jadi, Chat GPT bisa memberikan jawaban dengan narasi yang sesuai dengan keinginan pengguna.

Software tersebut diketahui dapat menjelaskan suatu konsep dengan kalimat yang mudah dimengerti oleh manusia. Teknologi chat botnya tidak hanya memberikan jawaban berupa daftar link internet.

Terdapat sebuah laporan yang disiarkan oleh New York Times pada Sabtu (21/12/22) mengenai respon Google dengan adanya teknologi pendatang baru itu. Diketahui bahwa Google akhirnya menyalakan “Red Code” sebagai alarm tentang adanya pendatang baru di dunia teknologi yang dapat mengacaukan bisnis.

Perlu diketahui bahwa ChatGPT merupakan teknologi chatbot yang dirilis oleh laboratorium penelitian agresif bernama OpenAI.

Tidak sedikit perusahaan, lab, dan peneliti lain yang telah membantu pengembangan teknologi itu. Google adalah salah satu perusahaan yang turut membantu membangun teknologi chatbot Chat GPT.

Dilihat dari kepopuleran software chatting berbasis AI dikalangan warganet, tampaknya teknologi baru seperti chatbot ini dapat menggeser eksistensi mesin pencarian tradisional.

Hal tersebut juga diamini oleh seorang Eksekutif Google yang mengatakan bahwa ancaman tersebut dapat menjadi keberhasilan “baru” atau bahkan kegagalan bagi masa depan Google. Itu tergantung pada bagaimana langkahnya dalam menghadapi ancaman tersebut.

Adanya ancaman dari teknologi pendatang baru itu membuat CEO Google, yakni Sundar Pichai meminta bantuan berbagai divisi di perusahaan. Hal itu ia sampaikan pada pertemuan yang membahas seputar strategi AI Google.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.