Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Gunung Api Kilauea Hawaii Kembali Erupsi di Awal Tahun

Tampilan kawah Gunungapi Kilauea saat erupsi di Hawaii. (Sumber: Survei Geologi AS)

ANDALPOST.COM – Gunung Api Kilauea di Hawaii kembali erupsi pada Jum’at (6/1/2023) pukul 9.00 WIB. Informasi ini disampaikan oleh badan observasi Amerika Serikat, Survei Geologi AS, empat jam setelah kejadiannya.

Observatorium Gunung Api Hawaii telah mendeteksi adanya cahaya terpancar dalam gambar webcam yang memantau Kilauea. Diketahui bahwa gunung tersebut memulai letusannya di dalam kawah Halemaumau di kaldera puncak gunung berapi.

Aktivitas Warga Terhenti

Mengingat adanya erupsi dari gunung ini, Survei Geologi AS mengimbau masyarakat untuk menghentikan segala aktivitas yang berada di sekitar Kilauea.

“Semua aktivitas di wilayah puncak Kilauea, termasuk Taman Nasional Gunungapi Hawaii, dibatasi,” ungkap mereka dalam pernyataan resmi.

Erupsi yang terjadi pada Gunung Api Kilauea ini membuat pengawas setempat mengubah statusnya dari Peringatan Jingga menjadi Peringatan Merah. Perubahan status ini mereka lakukan untuk memberitahu tingkatan bahaya yang dapat dikeluarkan dari erupsi tersebut.

Kode penerbangan pun juga naik statusnya dari Jingga ke Merah, sehingga kemungkinan aktivitas akan terganggu akibat erupsi Kilauea ini.

Menurut laporan dari pihak terkait, tingkat gas vulkanik yang tinggi juga menjadi perhatian warga setempat. Sejumlah gas vulkanik seperti uap air, kabon dioksida dan sulfur dioksida terus dilepaskan selama letusan Kilauea.

Diamati dari arah angin, kabut kasat mata yang tercipta akibat reaksi sulfur dioksida dengan atmosfir dapat turun membahayakan masyarakat. Kabut kasat mata atau yang disebut dengan vog ini memiliki potensi berbahaya pada kesehatan manusia serta merusak tanaman juga hewan ternak.

Bahaya tambahan lain yang disebutkan ialah pecahan kaca vulkanik ringan yang dapat dibawa oleh angin ke jarak yang lebih jauh. Apabila terpapar oleh pecahan ini, warga dapat terkena iritasi kulit dan mata.

Survei Geologi AS juga mengatakan bahwa ketidakstabilan dinding kawah Halemauma ini disebut-sebut dapat mengakibatkan retakan tanah dan longsoran batu. Ini adalah sifat berbahaya dari Kilauea.

Laporan Mancuran Lava Kecil

Mereka juga memberi laporan terkait beberapa air mancur lava kecil yang telah aktif di bagian timur tengah lantai kawah Halemaumau. Dari air mancur lava tersebut, semburan terbesar secara konsisten dilambungkan sekitar 10 meter ke atas.

“Air mancur lava ini dapat menimbulkan pecahan kaca vulkanik, nantinya dapat jatuh dan terbawa angin dari lubang celah dan debu tanah. Warga harus meminimalkan paparan partikel vulkanik ini,” jelasnya.

Untuk aliran lahar, diketahui telah menggenangi sebagian lantai kawah seluas 120 hektar. Pada pukul 12.30 WIB, kedalaman lava telah mencapai 10 meter ke lantai kawah Gunung Api Kilauea.

Sekitar empat jam sebelumnya, kemiringan puncak diketahui telah beralih dari inflasi ke deflasi. Namun setelah erupsi terjadi, gempa dan getara di puncak terlihat berkurang.

Sebelumnya, pada bulan lalu Gunung Api tetangga Kilauea, yakni Mauna Loa, telah mengalami erupsi yang cukup hebat.

Banyak warga yang menyangka bahwa aktivitas Kilauea disebabkan karena adanya pergerakan aktivitas dari gunung tersebut. Mereka juga takut kalau-kalau erupsi Kilauea saat ini dapat berdampak pada Mauna Loa.

Membantah rumor tersebut, Survei Geologi AS mengatakan bahwa letusan puncak Kilauea ini tidak berdampak pada Mauna Loa. Bahkan sampai pernyataan ini dikeluarkan, Mauna Loa masih dalam status aman dan tidak ada perubahan.

(MIC)