Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Hanung Bramantyo Dirikan JOXINE Bagi Komunitas Film Jogja

Hanung Bramantyo Sedang Bersantai di Mamahke Jogja. (Design by @salwadiatma)
Antusias Masyarakat Jogja menikmati film pendek. (The Andal Post/IAP)

Hanung Bramantyo menjelaskan bahwa kegiatan screening film dan diskusi ini baru diselenggarakan pada bulan November tahun lalu.

Gairah Membuat Film Pendek Meningkat

“Dengan adanya ini, gairah membuat film pendek itu meningkat dan setahun sekali itu ada dana keistimewaan DIY yang bisa digunakan membuat film pendek yang diputar tapi ga tahu (tidak tahu) tempatnya. Kami mencoba menjadi bioskopnya gitu,” ucap Hanung.

Hanung Bramantyo menanggapi bahwa antusias masyarakat Jogja yang datang untuk menyaksikan film pendek itu bentuk apresiatif.

“Sebetulnya senang sekali, senang melihat antusiasnya besar. Saya berharap film panjang yang box office tapi film pendek pun juga bisa masuk box office” tutup Hanung

Pada di tempat kegiatan terlihat para penikmat film pendek itu berdatangan dengan jumlah yang memenuhi kapasitas tempat yang disediakan. Di tengah-tengah menikmati film pendek itu, hujan gerimis datang dan akhirnya penonton mencari tempat teduh.

Vian, seorang mahasiswa filsafat UGM turut hadir pada kegiatan tersebut. Menurut Vian, hadirnya pada kegiatan tersebut untuk mengapresiasi temannya yang menjadi salah satu film maker yang ditayang di tempat Mamahke Jogja

“Saya hadir disini itu untuk menikmati film yang ada di sini sekalian mengapresiasi teman saya yang menjadi sutradara di salah satu film disini,” katanya.

Vian menjelaskan ia hanya sekadar sebagai penikmat film dan tidak tertarik untuk membuatnya. Vian menjelaskan film yang dibuat oleh temannya berjudul Once Upon A Time In Indonesia menceritakan bagaimana kultur Indonesia yang masih percaya dengan dunia klenik.

(IAP/FAU)