ANDALPOST.COM – Pagelaran IESF WEC 2022 yang diselenggarakan di Bali telah menginjak tahap Grand Final. Pada divisi game Mobile Legend, timnas Indonesia sudah menunggu hasil dari pertandingan Final Lower Bracket antara timnas Kamboja melawan Timnas Filipina.
Dengan adanya waktu untuk mengintip mereka bermain, tentunya ini menjadi peluang untuk timnas Indonesia menganalisa permainan dari kedua kubu tersebut.
Pada pertandingan hari Minggu (11/12/2022), timnas Filipina harus mengakui kekuatan dari timnas Indonesia. Kedua timnas ini akhirnya bertemu di final setelah timnas Filipina sempat turun ke Lower Bracket.
Di ajang IESF 2022 ini, khususnya untuk divisi Mobile Legend, peraturan in-game nya sedikit berbeda dengan pagelaran turnamen sebelumnya.
Dengan kemenangan timnas Indonesia saat menurunkan timnas Filipina ke Lower Bracket, itu menjadi tambahan satu poin untuk timnas Indonesia. Hal ini dikarenakan pada babak final, mereka menerapkan sistem Best of Five (BO 5).
Menurut Bapak Assassin Indonesia, Eko Julianto, yang biasa disapa Oura, melalui kanal YouTube-nya mengatakan bahwa Indonesia sudah mendapat keuntungan satu poin dari kemenangan meawan Filipina kemarin.
Timnas Indonesia memainkan mode pertarungan tim pada game kedua. Dengan komposisi hero seperti Franco, Yve, Yu Zhong, Beatrix, dan Akai mampu menumbangkan timnas Filipina yang diwakili oleh Blacklist International.
Kombo antara Yve dan Yu Zhong yang dimainkan oleh Indonesia sangat merepotkan, walaupun timnas Filipina mempunyai Lesley yang baru saja di-buff.
Beatrix yang dimainkan oleh Branz tampil menggila pada babak ini dengan KDA 8/0/6. True Damage yang dimiliki oleh Lesley tidak mampu membawa kemenangan bagi timnas Filipina digame kedua.
Menurut Oura, True Damage merupakan sesuatu yang mahal di Mobile Legend. Bagi hero yang memilikinya, sudah pasti akan overpowered jika dimainkan oleh pilot yang handal.
Lanjut di game ketiga, Indonesia tampil sangat disiplin. Mengingat bahwa ini adalah game penentuan bagi Filipina, timnas Indonesia tak henti-hentinya mengobrak-abrik kubu lawan.
Squad Merah Putih lagi-lagi memainkan kombo andalannya yaitu Yve dan Yu Zhong untuk melawan juara M3 ini. Game yang berakhir pada menit ke-28 ini mampu memecah mental pemain timnas Filipina.
Jual beli serangan dan control map yang dilakukan oleh kedua tim sangat berkelas, dimana mereka menunjukan permainan terbaiknya.
Meskipun sempat tertinggal gold, tak membuat pemain Indonesia menyerah begitu saja. Beberapa perlawanan untuk menekukkan lawan terjadi pada menit-menit akhir jalannya pertandingan.
Teriakan para pendukung Merah Putih kembali ramai setelah timnas Filipina Wiped Out pada menit ke-27. Semakin bertambah sorakan dari para penonton saat melihat timnas Indonesia memenangkan pertandingan.
Dikutip dari Merah Putih, para pendukung sangat senang dengan kemenangan telak atas Filipina. Apalagi mengingat Indonesia belum pernah menang setelah kejuaran M1 pada 2019 lalu.
Dengan skor akhir 3-0, para pemain timnas Indonesia jadi lebih percaya dari untuk kedepannya.
“Kami pastinya senang karena mewakili Indonesia kan. Pokoknya terima kasih buat yang sudah dukung”, ujar Jabran ‘Branz’ Bagus, kepada para penggemar.
Kemenangan skuad merah putih juga tak luput dari kerja keras dan dukungan dari masyarakat.
Seperti yang dikutip dari One Esport, pelatih timnas Indonesia, Zeys Bjorn Ong mengungkapkan bahwa kemenangan ini adalah hasil dari kerja keras semua pemain dan dukungan para fans yang setia menemani dari bawah.
“Terima kasih yang sudah dukung kami dari Hastag 7, mudah-mudahan tim ini bisa terus berkembang. Terus dukung Evos dan Indonesia”, ungkap Zeys pada interview sebelum laga final dimulai.
Selain dari divisi Mobile Legend, Indonesia juga berhasil menyabet medali emas pada kejuaaran lain seperti DOTA 2 dan E-Footbal.
(NFK/MIC)
