ANDALPOST.COM – Dalam turnamen game IESF (Internasional Esport Federation) MLBB 14th World Esport Champions (WEC) di Bali, Indonesia sukses membungkam timnas Kamboja.
Tim Indonesia telah sampai di babak final Upper Bracket pada Selasa (06/12/2022) dan bertanding sengit dengan Kamboja. Meski terlihat sulit, tetapi pertandingan itu berakhir dengan skor akhir 2-1, kemenangan untuk Indonesia.
Evos Esport, selaku perwakilan dari Indonesia, memperlihatkan keandalannya di depan para pemain Kamboja lewat tiga pertandingan yang mereka mainkan.
Semua mental, pengalaman, kemampuan termasuk mikro dan makro mereka sangat di uji di pertandingan ini. Kamboja sendiri sukses mengalahkan timnas Malaysia dan akhirnya bertemu dengan Indonesia dalam final Upper Bracket.
Kemenangan yang Indonseia dapatkan dari pertandingan tersebut kemudian menjadi bukti bahwa tingkat kematangan timnas Indonesia adalah tinggi di bawah asuhan Zeys.
Dilansir dari One Esport, jual beli serangan yang dipertontonkan oleh kedua tim membuktikan tingkat level gameplay mereka sangat baik. Walaupun indoneisa sempat tertinggal 0-1 di game pertama, tidak membuat tim asuhan Zeys itu diam begitu saja.
Beberapa kali tim Indonesia mendapatkan momen comeback saat melawannya. Namun, karna terlalu yakin dan percaya diri, mereka gagal membaca power lawan. Di titik tersebut, Indonesia harus mengakui kuatnya timnas Kamboja.
Melalui channel YouTube Oura Gaming, Kamboja dengan komposisi hero Kaja, Kadita, Lapu-lapu, Martis dan juga Wanwan sukses memenangkan di game pertama. Keseimbangan hero yang dimiliki nya membuat timnas Indonesia kesulitan untuk mengontrol lajunya permainan akhir.
Belum dengan Joy yang dimainkan oleh Tazz, permainan tersebut berhasil dilawan dengan memaksimalkan efek lambat dari Lapu-lapu dan Martis.
Di game kedua, Kamboja memperlihatkan META UBE yang digadang-gadangkan menjadi senjata rahasia dengan kombinasi draft pick yang lebih rapih dari sebelumnya. Dengan mengambil Leomord, Angela, dan Faramis tidak membuat timnas Indonesia menyerah begitu saja.
Kadita yang dimainkan oleh Dreams dinilai terlalu hebat. Terbukti pada game awal, mereka sukses mempick-off para pemain Kamboja. Serta tidak sia-sia memanfaatkan META UBE yang kurang berhasil dimainkan oleh timnas Kamboja.
Di game terakhir, draft pick dari kedua tim cukup imbang. Meta healer yang dimainkan oleh timnas Indonesia sangat agresif di game ketiga ini. Mereka bermain dengan komposisi Mathilda, Leomord, dan Yve.
Di game ini, kedua tim sangat berhati-hati untuk memulai war. Kedisiplinan, konsentrasi dan mental dari semua pemain sangat diperlukan karena babak ini adalah babak penentuan kemenangan mereka.
Di menit ke-20, Kamboja kembali mandapatkan Lord, namun ada dua pemain Kamboja yang sudah kalah. Squad merah putih tampaknya tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Saykots, selaku exp-laner timnas Indonesia, mengambil langkah untuk melalukan split push.
Karena terlalu fokus dengan War Lord, tim Kamboja tidak menyadari keberadaan Saykots ini, dan akhirnya timnas Kamboja terkena backdoor di menit 22.
Branz yang punya nama asli Jabran Bagus mengungkapkan bahwa mereka sangat puas dengan hasil dramatis tersebut. Namun, gold laner merah putih tersebut mengingatkan untuk tetap fokus pada Grand Final nanti.
“Tentu dengan hasil ini membuat kami senang, namun kita tidak boleh puas dengan hasil ini. Masih ada grand final yang kami tunggu nanti”, ujar Branz.
Dengan hasil ini, timnas Indonesia berhasil mengamankan tiket ke Grand Final. Sedangkan Kamboja harus turun ke Lower Bracket untuk mengahadapi Filipina. Jadwal final IESF World Esport Champions 2022 akan dilaksanakan pada 11 Desember mendatang.