Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Jenis-Jenis Cedera saat Olahraga, dan Cara Mencegahnya

Cedera bisa terjadi saat sedang berolahraga. (Sumber: intouchphysio)

ANDALPOST.COM – Dalam melakukan aktivitas olahraga, seringkali tubuh tidak sengaja mengalami cedera. Berikut, jenis-jenis cedera dan cara mencegahnya saat berolahraga.

Dalam melakukan aktivitas kesehatan ini, Andalpeeps perlu melakukan persiapan dengan benar dan andal. Salah satunya, yaitu dengan melakukan pemanasan atau peregangan otot.

Melakukan pemanasan, diketahui dapat mengurangi risiko kemungkinan otot tubuh kaget akibat melakukan olahraga yang cukup keras. Selain itu, peregangan otot juga bisa mengurangi risiko tubuh mengalami cedera.

Tidak memandang usia, cedera bisa terjadi kepada siapa saja saat berolahraga. Anak-anak, remaja, dewasa, semua bisa mengalaminya. Apalagi, jika tidak melakukan pemanasan atau peregangan otot.

Jenis Cedera saat Olahraga

Untuk mengetahui lebih dalam, berikut adalah jenis-jenis cedera saat olahraga yang paling umum terjadi:

  • Terkilir. Cedera ini terjadi akibat peregangan atau perobekan ligamen yang menyebabkan keseleo. Ligamen adalah potongan jaringan yang menghubungkan dua tulang satu sama lain dalam satu sendi.
  • Strain. Cedera ini disebabkan oleh otot atau tendon yang terlalu meregang atau robek sehingga menyebabkan keseleo. Tendon adalah tali jaringan berserat tebal yang menghubungkan tulang ke otot.
  • Cedera lutut. Semua jenis cedera yang mengganggu pergerakan sendi lutut akibat peregangan berlebihan hingga robekan pada otot atau jaringan di lutut menyebabkan cedera pada lutut
  • Otot bengkak. Pembengkakan adalah reaksi alami terhadap cedera. Otot yang bengkak juga bisa terasa nyeri dan lemah.
  • Ruptur tendon achilles. Tendon achilles adalah tendon tipis dan kuat di bagian belakang pergelangan kaki. Saat berolahraga, tendon ini bisa pecah. Ketika itu terjadi, Andalpeeps mungkin mengalami rasa sakit yang tiba-tiba dan parah serta kesulitan berjalan.
  • Patah tulang. Cedera ini mengakibatkan kerusakan bentuk atau posisi tulang pada tubuh berubah.
  • Dislokasi. Cedera ini menyebabkan pergeseran atau pelepasan tulang dari sendi pada posisi yang semestinya. Dislokasi dapat terjadi pada sendi manapun, misalnya pada sendi bahu, jari, siku, lutut, dan panggul.

Cara Perawatan Cedera

Melansir dari situs Health Line, ada empat perawatan dengan metode yang andal jika terjadi cedera saat berolahraga.

Dalam mengobati penyakit cedera akibat aktivitas berolahraga, Andalpeeps bisa menerapkan metode RICE, yaitu:

  • Rest (istirahat). Istirahatkan bagian tubuh yang cedera.
  • Ice (Es). Letakkan ice pack selama 20 menit, 4-8 kali/hari.
  • Compression (kompresi). Tinggikan bagian tubuh yang cedera.
  • Elevation (ketinggian). Balut atau tekan bagian tubuh yang cedera agar tidak membengkak luka tersebut.

Alhasil, metode perawatan ini berguna untuk mengobati cedera olahraga ringan.

Untuk mendapatkan hasil terbaik, Andalpeeps bisa mengikuti metode RICE dalam 24 hingga 36 jam pertama setelah cedera.

Dengan menggunakan metode ini setelah mengalami cedera olahraga, pembengkakan bisa berkurang dan rasa sakit serta memar tambahan bisa dicegah.

Jika cedera terlihat atau terasa parah, misalnya seperti terjadinya pembengkakan, dan adanya rasa sakit parah yang menimbulkan benjolan.

Ataupun, kelainan bentuk lain yang agak janggal, maka sebaiknya langsung pergi dan berkonsultasi dengan dokter.

Selain kejanggalan yang disebutkan di atas, apabila Andalpeeps mulai merasa sulit bernafas, pusing, atau demam. Hendaklah, untuk segera mencari pertolongan ke dokter atau rumah sakit.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.