Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Jepang dan Korsel Sepakat Mengembangkan Kerja Sama di KTT Tokyo

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol (kiri) mendengarkan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, (kanan) selama konferensi pers bersama di kediaman resmi perdana menteri di Tokyo. (Foto: Kiyoshi Ota/Pool via AP)

Lebih lanjut Yoon mengatakan, kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang seperti keamanan dan ekonomi.

Di balik keberhasilan pembicaraan kedua negara tersebut, AS telah bekerja secara intensif guna mewujudkan KTT andal itu.

Duta Besar AS untuk Jepang, Rahm Emanuel mengatakan, negaranya dan dua sekutu mengadakan sekitar 40 pertemuan trilateral.

Emanuel pun meyakini kerja sama dalam proses tersebut membantu membangun kepercayaan antar negara. 

Hubungan Perdagangan

South Korean President Yoon Suk Yeol, left, and Japanese Prime Minister Fumio Kishida, right, shake hands, ahead of their bilateral meeting at the Prime Minister’s Office, in Tokyo, Japan, Thursday, March 16, 2023. (Kiyoshi Ota/Pool Photo via AP)

Beberapa jam sebelum KTT dimulai, Menteri Perdagangan Korea Selatan, Lee Chang-yang mengatakan bahwa Jepang telah setuju untuk mencabut kontrol ekspor di Korsel usai pembicaraan pada pekan ini.

Sementara itu, Korsel akan menarik pengaduannya ke Organisasi Perdagangan Dunia setelah pembatasan dicabut.

Diketahui, Jepang dan Korsel telah lama berselisih mengenai penjajahan Jepang di Semenanjung Korea pada 1910-1945 dan kekejaman selama Perang Dunia II. Termasuk prostitusi paksa wanita penghibur bagi negeri sakura tersebut.

Tak hanya itu, mereka juga berkonflik mengenai sengketa teritorial atas gugusan pulau. 

Ikatan Jepang dan Korsel mencapai titik nadir ketika Mahkamah Agung Korsel memerintahkan perusahaan Jepang untuk membayar kompensasi kepada korban Korea atau kerabat yang ditinggalkan pada tahun 2018 silam.

Namun, Jepang juga memberlakukan sanksi perdagangan terhadap Korsel usai muncul kebijakan tersebut.

Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang mengatakan pihaknya mengakui peningkatan dalam kontrol ekspor Korsel selama pembicaraan.

Sehingga, Jepang memutuskan untuk mencabut pembatasan terhadap Korsel serta memulihkan status negara tersebut. 

Kontrol ekspor Jepang telah mencakup polimida terfluorinasi, yang digunakan dalam layar OLED untuk TV dan telepon pintar. Serta fotoresis dan hidrogen fluorida guna membuat semikonduktor.

Kementerian Lee mengatakan, kedua negara akan terus membahas pemulihan satu sama lain ke status perdagangan lebih andal.

Kedua negara juga sepakat untuk memulai dialog reguler tentang keamanan ekonomi. (spm/ads)