TPK Tertinggi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Pudji menjelaskan bahwa pencatatan TPK ini memiliki angka tertinggi, yaitu di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dari penjelasannya tersebut, penggunaan hotel ini banyak digunakan untuk keperluan kegiatan meeting dan kegiatan acara pariwisata.
“TPK hotel klasifikasi bintang ini tertinggi tercatat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yakni sebesar 60,54 persen. Peningkatan okupansi hotel ini didorong oleh banyaknya kegiatan meeting dan convention serta beberapa kegiatan pariwisata lainnya,” tutupnya.
Pada bulan Maret lalu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono memberikan penilaiannya. Yakni, mengenai pencatatan TPK yang alami penurunan pada hotel nonbintang.
“Meski demikian, perlu menjadi catatan TPK nonbintang pada Maret 2023 mencapai 21,26 persen, turun 0,80 poin secara y-on-y dan 1,41 poin secara m-to-m. Sementara itu, rata-rata lama tamu menginap di hotel berbintang mengalami kenaikan sebesar 0,05 poin dibandingkan tahun lalu, yaitu mencapai 1,67 hari,” tutur Margo. (ala/lfr)
