Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Kantaben Kehilangan Ketiga Anaknya dalam Kecelakaan Runtuhnya Jembatan Morbi India

Dharmik, Chetan, and Chirag (Foto: BBC)

Profil Anak-anak Kantaben

Kantaben mengungkapkan Chirag, anak sulung, memiliki pekerjaan di pabrik pembuatan kacamata. Penghasil Chirag dan suami, Rajesh, sebagai sopir digunakan untuk menopang ekonomi keluarga.

“Chirag adalah orang yang sangat baik. Dia mendengarkan semua yang saya katakan, dan saya juga mencoba memberikan apapun yang dia minta,” kata Rajesh.

Anak tengah, Dharmik, akan berusia 18 tahun pada 14 Desember mendatang. Bahkan saat ini ia sudah mulai mencari pekerjaan. 

“Dia sangat nakal. Kami bersenang-senang bersama. Sekarang mereka semua pergi,” sambung Rajesh.

Di sisi lain, Kantaben mengatakan bahwa Dharmik semasa hidupnya sangat menyukai tel paratha (roti pipih goreng).

Sementara itu, Chetan, anak bungsu, masih duduk di kelas sepuluh. Rajesh menggambarkannya sebagai “master dalam studi”.

Mereka dengan bangga memamerkan foto ukuran paspor putra mereka, yang tampaknya diambil beberapa tahun yang lalu ketika mereka masih muda.

“Siapa pun yang bertanggung jawab atas kematian putra saya harus dihukum. Mereka harus membusuk di penjara selama sisa hidup mereka. Mereka harus dijatuhi hukuman mati,” kata Kantaben.

Tak berbeda dengan istrinya, Rajesh, menginginkan jawaban dan keadilan atas insiden yang menewaskan ketiga anaknya itu. Ia menyuarakan penyelidikan yang tepat dan mendalam, jika tidak ia meyakini orang-orang akan terus mati seperti anak-anaknya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.