Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Kemenkes: COVID-19 Memberikan Banyak Pelajaran untuk Kesehatan Indonesia

Sekretaris Jenderal Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha, dalam konferensi pers "Partnering for Progress on COVID-19 and Beyond" di Jakarta, Kamis (30/3). (The Andal Post/Eeza Putri)

ANDALPOST.COM – Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa munculnya Covid-19 di Indonesia menjadi pelajaran dan juga pembuka kenyataan bahwa kesehatan masyarakat Indonesia masih tertinggal.

Dalam konferensi pers “Partnering for Progress on COVID-19 and Beyond” di Jakarta, Kamis (30/3/2023), Kunta Wibawa Dasa Nugraha, sebagai Sekretaris Jenderal Kemenkes mengatakan bahwa kesehatan Indonesia masih jauh di belakang.

“COVID-19 membuka mata kita bahwa kesehatan kita masih left behind, masih jauh di belakang,” ucapnya.

Masa Sulit Pandemi Covid-19

Kunta juga mengatakan pada awal 2020 hingga 2021 lalu merupakan masa sulit dalam menghadapi pandemi COVID-19.

Di kedua tahun ini, ia mengatakan bahwa semua pihak merasakan susahnya menjalankan hidup karena munculnya virus yang tiba-tiba mewabah.

Juga, selama menghadapi pandemi di tahun-tahun tersebut, ia memberikan opininya bahwa fasilitas kesehatan dalam melayani masyarakat sangat terasa kekurang mutu dan kualitasnya.

Hal ini pada akhirnya mendorong Indonesia untuk melakukan perbaikan sistem kesehatan melalui transformasi.

Kunta menilai bahwa adanya pandemi COVID-19 di Indonesia memberikan pelajaran berharga berupa kesadaran akan dibutuhkannya sebuah transformasi yang sekarang sedang dijalankan oleh pemerintah melalui enam pilar.

Enam pilar tersebut adalah transformasi pada layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, dan teknologi kesehatan.

Salah satu pelayanan kesehatan di Indonesia. (Sumber: Cakrajiya Ciptana)

Adanya transformasi kesehatan selain memberikan fasilitas kesehatan yang lebih baik juga, menurut Kuna, dapat mengubah mindset pemerintah juga masyarakat.

“Kita sekarang sedang melakukan transformasi kesehatan, yang bisa mengubah mindset pemerintah juga masyarakat. Ada enam pilar, salah satunya pilar pertama yang meningkatkan layanan dasar seperti di puskesmas, puskesmas pembantu untuk memperkuat imunisasi balita, melakukan skrining sehingga masyarakat bisa hidup lebih sehat,” jelas Kunta.

Lewat transformasi kesehatan ini juga, ketahanan kesehatan pada perawatan dasar pasien COVID-19 terbentuk dengan lebih baik.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.