Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Ketakutan Permintaan, Saham Barang Branded Rugi 30 Milliar Dolar AS dalam Sehari

Raksasa Teknologi Google Kembali Bereksperimen dengan AI pada Mesin Pencarian Beriklan
Salah Satu Brand Mewah Asal Eropa (Pinterst)

ANDALPOST.COM – Saham barang branded asal Eropa dilaporkan mengalami kerugian yang mencapai $30 miliar dollar (446 Triliun) hanya dalam waktu satu hari saja pada hari Selasa (23/5/2023). 

Kerugian tersebut diakibatkan inflasi yang saat ini terjadi membuat meningkatnya kekhawatiran akan perlambatan belanja di Amerika Serikat (AS).

Saham Hermès International merosot sebanyak 5,5 persen, sementara LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton SE turun sekitar 4 persen. Pemilik Gucci Kering SA mengalami penurunan saham lebih dari 2 persen. 

Tak heran akibat dari kerugian yang dialami oleh beberapa brand mewah tersebut membuat para Investor di industri barang mewah semakin khawatir atas potensi perlambatan pengeluaran di AS. Pasalnya, peristiwa tersebut mencerminkan kelemahan pada konsumen aspiratif pada khususnya.

Penyebab

Menanggapi kasus tersebut Morgan Stanley menanggapi hal tersebut. Ia mengatakan bahwa penurunan yang dialami brand mewah khususnya di negara AS diakibatkan banyaknnya pesaing yang membuat orang lebih memilih belanja merk lain.

“Secara keseluruhan, kami menemukan komentar perusahaan tangguh. Menunjuk ke soft landing yang sedang berlangsung di AS sebagian besar diimbangi oleh kekuatan di pasar lain,” ungap Morgan Stanley.

Disisi lain, salah satu analis Deutsche Bank AG mengungkapkan bahwa pelambatan di AS sekarang menjadi perhatian yang berkembang. Sementara rebound permintaan China telah menjadi salah satu pendorong utama penjualan yang kuat, investor cenderung pilih-pilih sejak saat ini, tambah mereka.

“Perlambatan ke pertumbuhan negatif tahun-ke-tahun di AS menjadi perhatian. Terutama mengingat tanda-tanda melemahnya permintaan dari konsumen aspiratif yang lebih sensitif secara ekonomi,” kata analis Deutsche Bank dalam catatan penelitian yang diterbitkan pada Selasa (23/05/2023).

Meskipun begitu, analis tersebut mengatakan baik Asia maupun AS adalah pasar penting bagi perusahaan barang mewah asal Eropa. Seperti misalnya Asia, tidak termasuk Jepang dikatakan telah menyumbang 30 persen dari penjualan LVMH pada tahun 2022. Sedangkan AS hanya menyumbang 27 persen, menurut laporan tahunan perusahaan.

Margin Lebih Besar

Analis tersebut juga menginformasikan, walapun saham mewah tersebut telah merugi. Tahun ini dikatakan memiliki margin yang lebih besar apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.