Dengan saham LVMH naik 25 persen, dan Hermès yang meningkat hingga 34 persen. Keduanya juga mengungguli kenaikan sebesar 10 persen di Indeks Stoxx Europe 600 yang lebih luas.
“Sektor barang mewah tetap menjadi tempat yang ramai bagi banyak investor. Dengan premi sektor ini ke pasar pada tingkat historis yang tinggi,” kata analis Deutsche Bank Matt Garland dalam sebuah catatan.
Oleh karena itu, keuntungan tersebut telah berhasil dalam menghadapi perlambatan ekonomi yang lebih luas. Hal ini karena investor bertaruh bahwa pembeli China akan tertarik untuk berbelanja setelah keluar dari salah satu penguncian paling ketat di dunia.
Sebagai informasi bulan lalu, saham LVMH mencapai rekor setelah melaporkan lonjakan penjualan. Sementara Hermès juga mengalami lonjakan penjualan triwulanan karena konsumen Tiongkok mengambil syal mahal dan tas tangan Kelly. (els/zaa)