Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Ketegangan Korea Utara: Mengapa Kim Jong Un Meningkatkan Tekanan?

Tahun lalu, Kim Jong Un menyusun rencana, mulai dari merinci semua senjata baru serta mengembangkan bom nuklir.

Serangan yang baru saja terjadi membuktikan bahwa Kim juga ingin melatih pasukannya untuk menggunakan senjata-senjata itu. Kim melakukan beberapa kali pelatihan untuk mensimulasikan serangan nuklir di Korea Selatan.

Alhasil, Kim Jong Un membutuhkan perhatian dunia atas gebrakannya tersebut. Kemajuan yang dibuat Kim itu juga bertujuan agar sanksi internasional terhadap negaranya dapat dicabut. 

Pembicaraan terkait pengurangan sanksi itu telah lama terhenti dan Korea Utara masuk ke dalam agenda global. Banyak negara yang jauh lebih peduli dengan perang di Ukraina, serta kebangkitan China.

Tindakan Negara Adidaya

Presiden Joe Biden mengungkapkan sanksi terhadap Korea Utara akan dilonggarkan jika negara itu setuju menyerahkan semua senjata nuklirnya. Jika Kim Jong Un ingin membuat AS berdiskusi maka ada syarat-syarat yang menguntungkan serta ia harus membuktikan betapa berbahayanya Korea Utara.

Bulan lalu, Korea Utara mendeklarasikan sebagai negara senjata nuklir. 

“Sebuah posisi yang yang tidak dapat diubah,” kata Kim Jong Un.

Mantan penasihat Kementerian Pertahanan Korea Selatan, Kim Jong Dae turut buka suara atas kemajuan yang dibuat Kim Jong Un tersebut.

“Kami belum pernah melihat keberanian dan agresi ini sebelumnya, ini berbeda. Korut bertindak seperti negara nuklir,” terang Kim Jong Dae.

Di sisi lain, pemerintah AS dan Korea Selatan percaya bahwa persiapan uji coba senjata nuklir ketujuh Korea Utara telah selesai. Sehingga, negara tersebut menunggu momen politik yang tepat untuk melancarkan serangan. (SPM/FAU)