Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Kopi Disebut ‘Minuman Para Sufi’, Coffee Lovers Wajib Tahu!

Peralatan Penyimpanan Biji Kopi Pada Sebuah Café di Hotel Griya Persada, Ungaran, Kab. Semarang. (Foto: IAP)

Kemudian, pedagang Arab membawa komoditas tanaman kopi yang banyak itu dibawa ke Eropa untuk diperdagangkan.

Kembangkan Kopi Perkebunan di Tempat Jajahan

Pada abad ke-17, Bangsa Eropa mulai menanam tanaman kopi menjadi perkebunan kopi. Sayangnya, iklim di Eropa tidak cocok untuk tanaman kopi, maka Bangsa Eropa menyiasati pengembangan perkebunan kopi di daerah jajahan mereka.

Hasil tanaman kopi oleh Bangsa Eropa di berbagai daerah jajahan itu mampu menggeser monopoli komoditas perdagangan kopi dari bangsa Arab.

Indonesia menjadi target daerah jajahan Bangsa Eropa melalui VOC yang salah satunya mngembangkan perkebuanan kopi.

Pada masa kolonialisme menerjang di Indonesia, pemerintah VOC Belanda mengimpor tanaman kopi dari Malabar, India.

Asal usul jenis kopi yang dibawa ke Pulau Jawa tersebut berasal dari Yaman yang telah dikembangkan tanaman kopi di Malabar.

Tanaman kopi yang dibawa tersebut ditanam di Kadawung, Kabupaten Subang, Jawa Barat, namun budidaya ini gagal akibat banjir.

Sekitar 3 tahun berikutnya, Belanda kembali mendatangkan tanaman kopi berupa stek yang juga berasal dari Malabar.

Upaya budidaya tanaman kopi ini dapat dikatakan berhasil dan mencapai puncaknya ketika berhasil menggeser dominasi kopi dari Yaman.

Bahkan, ketika itu Belanda menjadi eksportir kopi terbesar di dunia.

(IAP/FAU)