Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Korea Utara Desak PBB Untuk Hentikan Latihan Militer Gabungan AS-Korsel

Presiden Korea Utara, Kim Jong Un. (Foto: Deccan Herald)

Latihan Gabungan AS-Korsel 

AS dan Korsel akan mengadakan latihan skala besar pada musim semi pertama mereka untuk menghadapi krisis di Semenanjung Korea.

Latihan bertajuk Freedom Shield tersebut akan digelar selama 10 hari berturut-turut pada 13 hingga 23 Maret.

Pesawat pengebom B-1B Angkatan Udara AS dan jet tempur KF-16 Korea Selatan ikut serta dalam latihan udara bersama di Korsel. (Foto: Kementerian Pertahanan Korea Selatan/Handout via REUTERS)

Hal tersebut diungkap oleh Kepala Staf Gabungan Korsel, Jumat (3/3/2023).

Menurut media Korsel, latihan andal itu akan dilakukan tanpa adanya gangguan apapun.

Militer AS dan Korsel mengatakan skenario dalam latihan tersebut akan mencerminkan pelajaran yang dipetik dari kemajuan Korut mengenai teknologi nuklir dan misilnya.

Sebelumnya, AS dan Korsel juga pernah menggelar latihan gabungan setiap musim semi. 

Namun, pada masa pemerintahan mantan presiden Korsel  Moon Jae In justru menangguhkan latihan tersebut antara 2019 dan 2022 lalu demi mengejar perdamaian dengan Korut.

Sementara itu, Freedom Shield akan terdiri dari 20 latihan terpisah.

Termasuk latihan Ssang Yong yang mensimulasikan pendaratan bersama di wilayah musuh. 

Selain itu juga ada latihan Pisau Jati untuk membayangkan serangan presisi pada fasilitas nuklir musuh atau instalasi lainnya.

Seperti diketahui, pada tahun lalu Korut meluncurkan rekor jumlah rudal balistik.

Menurut analis pertahanan dapat meningkatkan kemampuannya untuk mengirimkan senjata nuklir.

Korut juga menembakkan peluru di dekat Garis Batas Utara yang berfungsi sebagai batas maritim de facto antara Utara dan Selatan. (spm/zaa)