ANDALPOST.COM – Mahasiswa semester lima Prodi Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Malang menggelar pameran bertempat di Galeri Raos, Batu. Pameran yang berjudul Artship ExhibitionThe Journey Of 8 Artists ini digelar pada 19 sampai 23 November, dengan menghadirkan karya lukisan dari 8 seniman Kota Batu.
Setidaknya 11 lukisan dari berbagai aliran terpanjang di galeri yang berada di jalan Sudirman, dekat dengan alun- alun batu itu. Diantaranya milik seniman Koeboe Sarawan, almarhum Andri Suhelmi, Fadjar Djunaedi, Slamet Hendro Kusumo, Bambang BP, Mohammad Watoni Soeid, dan Djoeari Soebardja.
Eko Alif Vernanda selaku Manajer Program Pameran mengatakan, dipilihnya delapan seniman tersebut karena mereka adalah tokoh dibalik berdirinya Pondok Seni Batu, perkumpulan seniman di kota batu.
“Kelompok Pondok Seni yang menghidupkan seniman- seniman di Batu,” tambah Alif.
Pameran ini lebih fokus menceritakan perjalanan para seniman dalam membuat karya-karyanya.
“Kebanyakan pameran selama ini hanya menayangkan karya dan perjalanan karya tersebut, kita ingin membuat sesuatu yang beda dengan menceritakan perjalanan senimannya,” ujarnya.
Ini juga alasan dari dipilihnya tema Artship yang dilambangkan dengan kapal layar. Menurutnya kapal itu sebagai simbol perjalanan atau berlayar.
Karya lukisan yang dipilih hanya beberapa dari setiap seniman seperti lukisan dengan judul Sedekah bumi karya Slamet Hendro Kusumo, Harmoni Alam karya Koeboe, dan Numbers Djunaedi.
“Karya-karya yang ditampilkan adalah karya yang paling mewakili perjalanan si seniman,” ucap Alif.
Karya karya yang ditampilkan juga sangat menarik untuk dipandang, diamati, terlebih didokumentasikan.
Pengunjung dapat mengambil gambar lukisan dan bahkan diperbolehkan berpose bersama lukisan. Untuk tiket masuk hanya sebesar 5000 rupiah dan sudah dapat menikmati berbagai karya di dalamnya.
Pameran yang merupakan realisasi dari mata kuliah manajemen pameran ini memerlukan waktu sekitar satu bulan untuk mengumpulkan arsip dari masing-masing seniman.
Alif bersama 30 temannya bekerjasama melakukan riset ke setiap seniman, “Kami tidak hanya melakukan wawancara tetapi juga melalui jurnal-jurnal,” imbuhnya
Dalam pameran ini tentu karya yang ditampilkan bukan sembarang seni, namun berdasakan hasil riset yang sudah dilakukan, banyak sekali cerita yang dapat ditangkap dari pameran tersebut.
Terlebih di setiap karya terdapat meja dengan buku yang berisi sejarah, biografi dan penghargaan para seniman yang membuat karya lukisan. Pameran ini dapat menjadi ajang belajar mengenai seni terutama seni lukisan.
Pameran yang nantinya akan diadakan selama lima hari ini menampilkan berbagai bintang tamu, di hari pertama terdapat penampilan Tari Bapang, hari kedua akan kehadiran para seniman dengan acara bedah karya, hari ketiga diadakan workshop sketsa dan di hari terakhir akan dimeriahkan oleh musisi jazz asal Perancis, Thibault Florent.
“Selama 5 hari kami menyasar sekitar 1000 pengunjung” tutup Alif. (IMA/FAU)