ANDALPOST.COM – Aktor andal asal Korea Selatan (Korsel) Lee Seung-gi menerima uang sebesar Rp64 miliar atas perselisihan dengan manajemennya yang bernama Hook Entertainment. Namun, uang tersebut rencananya akan disumbangkan untuk amal, Jumat (16/12/2022).
Perselisihan antara Lee Seung-gi dengan Hook Entertainment mencuat saat sebuah akun memposting masalah di antara keduanya, sehingga menyita perhatian warganet.
Buntut dari kasus tersebut, aktor sekaligus penyanyi berusia 35 tahun itu meninggalkan Hook Entertainment yang telah menaunginya selama 18 tahun.
Lebih lanjut, pengacara Lee Seung-gi juga meminta Hook Entertainment untuk transparan mengungkapkan pembayaran kepada sang aktor, termasuk royalti dari lagu-lagunya
Namun, pihak Hook Entertainment mengatakan mereka telah membahas secara detail dengan Lee Seung-gi saat pembaruan kontrak pada tahun 2021 lalu.
Agensi tersebut juga mengaku telah membayar semua penghasilan Lee Seung-gi.
Tetapi, pengacara Lee Seung-gi kemudian merilis pernyataan lain yang bertentangan.
Alhasil, CEO Hook Entertainment Hook Kwon Jin-young mengatakan kepada media bahwa dia akan memikul semua tanggung jawab.
Pada Jumat kemarin, Hook Entertainment merilis sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh situs web Allkpop.
“Dengan harapan menyelesaikan perselisihan hukum ini secepat mungkin dengan Lee Seung-gi, seorang artis yang telah lama menjalin hubungan dengan Hook Entertainment. Agensi membayar Lee Seung-gi penghasilan dasar Rp15 miliar, penghasilan yang belum dibayar dari distribusi musik sebesar Rp34 miliar, serta bunga Rp14 miliar,” ungkap pihak Hook Entertainment.
Lee Seung-gi pun melalui media sosial pribadinya turut berkomentar atas pernyataan mantan agensinya tersebut.
“Saya belum benar-benar sehat akhir-akhir ini. Saya terhanyut dalam kemarahan setelah mengalami pengkhianatan, saya menjadi sangat tertekan setelah menghadapi kekecewaan, saya hidup dalam kebencian, saya hidup dalam menyalahkan diri sendiri, dan emosi ini berulang dalam siklus hari demi hari,” tulis Lee Seung-gi melalui Instagram miliknya.
Lee Seung-gi juga mengatakan bahwa kasus tersebut bukan semata-mata karena uang.
“Saya kira Hook Entertainment mengira saya melakukan semua ini demi uang,” tulisnya.
“Pernyataan pendapatan untuk distribusi musik adalah hal yang sangat umum di industri ini, namun saya belum pernah menerimanya sebelumnya. Sekarang mereka mencoba untuk mengakhiri semua masalah ini dengan judul ‘Semua penghasilan yang belum dibayar telah dibayarkan’.”
“Selama ini saya tidak tahu ada penghasilan dari musik saya, yang saya dengar hanyalah bahwa saya adalah seorang ‘penyanyi minus’, dan saya bertahan selama 18 tahun. Nilai usaha seseorang, nilai dari keringat itu, tidak boleh digunakan untuk memberi makan keserakahan orang lain,” imbuh Lee.
Selama berkarir sebagai penyanyi, Lee Seung-gi telah merilis 137 lagu hits, seperti Because You’re My Woman, The Ordinary Man and Will You Marry Me.
Tak hanya itu, Lee Seung-gi juga membintangi drama korea populer berjudul My Girlfriend is a Gumiho, Gu Family Book dan Mouse, dan masih banyak lainnya.
“Saya tidak tahu bagaimana perusahaan membuat rincian uang tersebut, tetapi saya tidak bermaksud untuk menerima dana itu. Jadi, saya berniat untuk tetap melanjutkan gugatan terhadap mereka,” terang Lee Seung-gi.
Seung-gi juga menekankan bahwa dirinya tidak termotivasi oleh keuntungan finansial.
“Karena saya hidup begitu lama tanpa mengetahui bahwa saya menghasilkan uang sebagai musisi, jumlah yang saya terima hari ini sangat berharga bagi saya. Itu adalah keringat dan usaha yang saya curahkan selama masa remaja, mulai umur 20 hingga 30-an. Tetapi jika uang ini dapat digunakan untuk membantu orang lain yang membutuhkan, saya pikir itu akan bernilai lebih dari sekadar Rp59 miliar,” sambung Lee.
“Ini bukan sesuatu yang saya putuskan dalam semalam. Saat saya memutuskan untuk melawan Hook, saya memutuskan bahwa akan memberikan uang ini kepada mereka yang membutuhkan.”
“Minggu depan, saya berniat bertemu dengan organisasi kemanusiaan untuk menyusun rencana. Ada orang yang bahkan tidak bisa menjalani kehidupan sehari-hari karena sakit. Ada orang yang melepaskan impiannya karena kesulitan keuangan. Ada juga orang yang tidak mendapat perawatan medis yang layak bahkan ketika nyawa mereka dalam bahaya. Mungkin Rp59 miliar ini tidak cukup untuk membantu semua orang itu. Tapi bisa menjadi satu langkah kecil menuju hal yang lebih berharga,” paparnya.
(SPM/FAU)