Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Sampaikan Pidato Kritikan Israel, Lulusan CUNY Tuai Bully

Lulusan CUNY Tuai Kritikan hingga Bullyan Usai Sampaikan Pidato Berisi Kritikan Terhadap Israel
Fatima Mohammed menuai banyak kritikan usai menyampaikan pidato yang berisi kritikan terhadap Israel. (Foto: Fox News)

ANDALPOST.COM – Partai Republik dan Demokrat di Amerika Serikat (AS) jarang menemukan titik temu, namun kali ini kedua pejabat partai andal tersebut mengejar tujuan bersama. Tujuan keduanya yaitu menyuarakan bullyan terhadap lulusan sekolah hukum New York lantaran pidato berisi kritikan kepada Israel, Kamis (1/6/2023).

Anggota Kongres dari Partai Demokrat Ritchie Torres menyebut lulusan Fakultas Hukum Universitas Kota New York (CUNY) “gila”.

Sedangkan, mantan calon gubernur dari Partai Republik Lee Zeldin menggambarkan pidato tersebut sebagai anti-semitisme nan brutal.

Walikota Eric Adams mengklaim pidato tersebut sebagai ujaran negatif dan pemicu perpecahan.

Bahkan Senator Republik Ted Cruz, dari Texas, bergabung untuk mengecam pidato lulusan Yaman-Amerika, Fatima Mohammed.

CUNY sendiri menjuluki pidato tersebut sebagai ekspresi kebencian publik terhadap orang dan komunitas berdasarkan agama, ras, atau afiliasi politik mereka.

Surat kabar tabloid New York Post menempatkan Mohammed di halaman depannya pada Selasa (30/5/2023).

Pembela dari Palestina 

Namun, banyak pembela hak asasi Palestina tampak bingung dengan tuduhan tersebut. Mereka menekankan bahwa Mohammed tidak mengatakan kebencian atau fanatik.

Para advokat mengatakan fitnah terhadap Muhammad sesuai dengan pola serangan publik yang lebih luas terhadap para kritikus Israel. Hal itu sebagai upaya untuk mencegah kritik lebih lanjut terhadap kebijakan negara tersebut.

Adam Shapiro, direktur advokasi untuk Israel-Palestina di Democracy for the Arab World Now (DAWN), sebuah kelompok hak asasi yang berbasis di AS. Mengatakan organisasi dan politisi pro-Israel berharap serangan semacam itu akan menghalangi aktivis solidaritas Palestina untuk berbicara.

“Tapi saya pikir itu sebenarnya memiliki efek sebaliknya. Saya pikir ini sebenarnya membuat lebih banyak orang berani berbicara,” kata Saphiro.

Ia juga menyoroti advokasi hukum dan politik yang berhasil untuk melawan kampanye kotor dalam beberapa tahun terakhir.

Pidato

Diketahui, pidato Mohammed tersebut disampaikan kepada lulusan sekolah hukum tahun 2023 awal bulan ini. Tetapi mulai menjadi berita utama setelah media online menaikkan hal tersebut.

Dari sana, ia mendapat perhatian nasional dan internasional secara eksponensial karena lebih banyak publikasi dan politisi pro-Israel terus mengutuknya.

Dalam pidatonya selama 12 menit, Mohammed menyentuh berbagai penyebab keadilan sosial, menyoroti aktivisme badan mahasiswa.

“Saya ingin merayakan hukum CUNY sebagai salah satu bukan satu-satunya sekolah hukum yang membuat pernyataan publik yang membela hak mahasiswanya. Untuk berorganisasi dan berbicara menentang kolonialisme pemukim Israel,” kata Mohammed.

Sambutan penceramah berhijab itu berkali-kali diinterupsi oleh tepuk tangan rekan-rekan wisudawan yang hadir.

“Israel terus tanpa pandang bulu menghujani para jemaah dengan peluru dan bom, membunuh yang tua, muda. Bahkan menyerang pemakaman dan kuburan karena mendorong massa untuk menargetkan rumah dan bisnis Palestina,” imbuhnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.