Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Mahasiswa USU Ditemukan Meninggal Tidak Wajar, Diduga Dibunuh oleh Ayah Angkat

Mahasiswa USU Ditemukan Meninggal Tidak Wajar, Diduga Dibunuh oleh Ayah Angkat
Sosok Mahira Dinabila dalam sebuah foto sebelum dibunuh. (The Andal Post/Eeza Putri)

Kejanggalan atas Kematian Tersebut

Mendapati anaknya dalam kondisi tak lagi bernyawa, ayah kandung Mahira kemudian mencoba mencari keadilan. Keluarga Ira bahkan menyewa pengacara demi kelancaran kasus anaknya. 

Menurut kuasa hukum keluarga Ira, Oki Andriansyah, menduga korban dibunuh oleh keluarga angkatnya. Namun, keluarga angkatnya berusaha menghilangkan bukti sehingga seolah-olah kematian Ira karena bunuh diri. 

“Diduga untuk menghilangkan jejak pelaku. Dugaan kita korban ini dibunuh terlebih dahulu lalu jasadnya dibakar,” sebut Oki. 

Dugaan pihak keluarga kandung Mahira semakin diperkuat dengan adanya sepucuk surat yang diletakkan di dekat jasad korban. 

Surat tersebut berisikan curahan hati Mahira yang benci dengan ayah angkatnya karena hanya diberi jajan Rp 100.000 setiap bulan. 

Keluarga korban berkeyakinan surat tersebut ditulis agar memperkuat bahwa kematian Mahira dikarenakan bunuh diri, bukan pembunuhan. Tidak hanya itu, banyak penolakan yang hadir dari kubu orang tua angkat Mahira. 

Kejanggalan kematian tersebut membuat keluarga kandung ingin melakukan otopsi. Namun pihak keluarga angkat menolak usulan tersebut. 

Tidak hanya itu, pihak keluarga angkat juga tidak ingin menyerahkan handphone milik Mahira ke pihak kepolisian. 

Penolakan keluarga angkat Mahira atas ide otopsi membuat jasad Mahira langsung dikebumikan sesuai ditemukan. Namun, seiring perkembangan kasus, pihak kepolisian membongkar kuburan Mahira untuk mengambil jasadnya guna diselidiki lebih lanjut. 

Pada Sabtu, (13/05) Bid Labfor Polda Sumut, Biddokes dan Polrestabes Medan membongkar makam korban di pemakaman umum perumahan Mandala, Kecamatan Percut Sei Tuan.

Pada saat penemuan kondisi badan korban utuh. Sedangkan bagian kepala sudah hampir menjadi tengkorak. (paa/ads)