ANDALPOST.com – Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen ke Beijing telah menyelesaikan kunjungan singkatnya ke China. Dalam kunjungannya ia membawa berbagai agenda dari Pemerintah Amerika Serikat dalam berbagai aspek.
Kunjungan yang dilakukan oleh Yellen cukup singkat sebab hanya berdurasi empat hari. Padahal jika dipikir cukup banyak pembahasan yang harusnya rampung dibahas oleh kedua negara adidaya tersebut.
Sebelum bertolak kembali ke Negeri Paman Sam, Janet Yellen mengatakan kunjungannya ke Beijing menandai “langkah maju” dalam upaya menstabilkan hubungan antara kedua negara. Banyak pula media yang menyorot perjalanan bisnis tersebut sebab beberapa waktu belakang hubungan antara dua negara tersebut diberitakan terus menegang.
Kunjungan Singkat
Kedatangan Yellen ke Negeri Tirai Bambu memang untuk beberapa pembahasan penting. Mulai dari masalah perdagangan hingga terkait isu dunia yaitu perubahan iklim.
Saat menemui awak media, Yellen mengatakan bahwa pembahasan dalam kunjungan empat hari tersebut berlangsung substantif dan juga produktif. Yellen juga menjelaskan bahwa pertemuan kedua belah pihak memberikan masukan serta pengetahuan yang banyak untuk satu sama lain.
Meski berlangsung produktif, Yellen juga tidak menampik bahwa masih ada beberapa pembahasan yang belum tuntas. Tidak hanya itu, wanita berusia 76 tahun tersebut juga menyebut jika setelah kunjungan tersebut kondisi hubungan Amerika Serikat dan China masih tegang.
Hal ini dikarenakan masih adanya perselisihan yang signifikan.
“Tidak ada satu kunjungan pun yang akan menyelesaikan tantangan kami dalam semalam,” kata Yellen kepada awak media, Minggu (9/7/2023).
Menurut Yellen, pertemuan keduanya ini setidaknya telah sedikit memperbaiki hubungan antara China dan juga Amerika Serikat. Apalagi untuk komunikasi kedua negara.
“Tapi perjalanan ini akan membantu membangun saluran komunikasi yang tangguh dan produktif dengan tim ekonomi baru China.”
Polemik Kedua Negara
Hubungan AS-Tiongkok telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir. Isu-isu yang memecah belah negara termasuk yakni HAM di Xinjiang dan Hong Kong, klaim teritorial ke Taiwan dan Laut Cina Selatan, serta dominasi Beijing atas sejumlah industri.
Wakil Perdana Menteri China He Lifeng, yang termasuk di antara mereka yang bertemu dengan Ms Yellen, mengatakan pada hari Sabtu bahwa dia menyesali “insiden tak terduga” seperti pertikaian tentang balon mata-mata telah merusak hubungan dengan Amerika Serikat.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.