Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Menlu China: Amerika Serikat Harus Ubah Sikap terhadap China atau Pertaruhkan Konflik

Jumpa pers Mentri Luar Negri Cina Qin Gang pada Selasa (7/3) di Gedung Parlemen Beijing.

AS sendiri menekankan bahwa mereka hanya memperketat pagar pembatas keamanan dan tidak mencari konflik sama sekali. Namun, Qin tidak mempercayainya dan mengatakan bahwa pernyataan tersebut “tidak mungkin”.

Mentri Luar Negri Cina Qin Gang memperingati Amerika Serikat akan kemungkinan terjadinya konflik.

Qin menganggap, perlakuan dan perkataan yang dilayangkan oleh AS terhadap Cina secara tidak langsung mengusulkan Cina untuk diam. Juga tidak merespon dengan kata-kata ataupun tindakan ketika diserang dan difitnah oleh AS.

Wang Yi, salah satu diplomat Cina yang kini menjabat sebagai Direktur Komisaris Kementerian Luar Negeri, pun mengatakan hal yang sama seperti Qin.

“Jika Amerika Serikat tidak mau berhenti dan terus berada di jalan yang salah, tidak akan ada pagar pembatas yang dapat mencegah penggelinciran yang akan menjadi konflik dan konfrontasi. Siapa yang akan menanggung konsekuensi konflik yang dapat terjadi?” ucap Wang Yi. 

Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih di Washington, John Kirby, pun menepis kritik tersebut dan mengatakan Amerika Serikat tidak mencari konfrontasi dengan Beijing.

“Kami ingin ada persaingan strategis dengan Cina. Kami tidak mencari konflik,” ujarnya.

Ia melanjutkan, bahwa tujuannya untuk bersaing dan memenangkan persaingan itu dari Cina. 

“Kami bertujuan untuk bersaing dan kami bertujuan untuk memenangkan persaingan itu dengan Cina, tetapi kami benar-benar ingin mempertahankannya di level itu,” lanjut John Kirby.

Kebijakan dari Cina 

Selama ini, AS selalu berbicara tentang membangun perbatasan keamanan di kerja sama bilateralnya untuk mencegah konflik. AS juga tidak ingin ketegangan bereskalasi sampai menjadi krisis.

Semenjak kepresidenan Xi Jinping dimulai, Cina telah mengimplementasikan kebijakan diplomasi yang disebut dengan “Wolf Warrior Diplomacy”. 

Kebijakan ini bertujuan untuk melawan kritik-kritik yang dilontarkan kepada pemerintah Cina, termasuk Partai Komunis Cina (CCP). Terutama, kritik yang datangnya dari negara-negara barat.

Oleh karena itu, tidak heran apabila Cina merespon penekanan dan penahanan terhadap perusahaan-perusahaan Cina oleh AS dengan pernyataan-pernyataan yang dibuatnya. 

Maksud dari langkah yang dilakukan Cina tersebut sesuai dengan Wolf Warrior Diplomacy yang dilakukannya. Yaitu, untuk kekuatan wacana dalam panggung internasional. (xin/ads)