Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Menurut Survei Tahunan, New York dan Singapura menjadi Kota Termahal di Dunia

New York menjadi salah satu kota termahal di dunia (Sumber: Bloomberg.com)

ANDALPOST.COM – New York dan Singapura dinobatkan menjadi kota termahal di dunia. Peringkat ini, ditentukan oleh sebuah survei tahunan yang dilaporkan pada Kamis (01/12/2022).

Alhasil, kedua kota tersebut menggeser kota Tel Aviv di Israel yang menempati posisi pertama tahun lalu. Setelah digeser oleh New York dan Singapura, kota tersebut jatuh ke posisi ketiga.

Selanjutnya, posisi keempat dan kelima secara berurutan, ditempati oleh Hong Kong dan Los Angeles.

Alhasil, mereka mendapat urutan tersebut berdasarkan survei indeks ‘Biaya Hidup’ dari Economist Intelligence Unit (EIU) yang berbasis di London.

New York dan Suku Bunga

New York sendiri, merupakan salah satu kota yang ada di Amerika Serikat (AS).

Rata-rata penggunaan uang penduduk kota NY, dihabiskan untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari, jika dibandingkan dengan penduduk kota-kota lain.

Lalu, untuk gaji rata-rata penduduk kota NY adalah 5,257,98 euro atau sekitar Rp82,1 juta.

Sedangkan menurut data dari Wage Centre, Singapura menjadi salah satu negara di Asia Tenggara dengan gaji rata-rata tertinggi pada 2022. Yakni, US$4.585 atau sekitar Rp68 juta per bulan.

Menurut survei Economist Intelligence Unit, biaya hidup di 172 kota besar di dunia mengalami kenaikan rata-rata sebanyak 8,1 persen selama satu tahun terakhir.

Mereka mengatakan, bahwa hal ini didorong oleh beberapa faktor termasuk perang di Ukraina dan gangguan pasokan kebutuhan hidup.

“Perang di Ukraina, sanksi Barat terhadap Rusia dan kebijakan Covid di China telah menyebabkan masalah pasokan energi dan makanan,” ungkap Upasana Dutt, Kepala bidang Biaya Hidup di EIU.

“Belum juga dikombinasikan dengan kenaikan suku bunga, dan pergeseran nilai tukar yang mengakibatkan krisis biaya hidup di seluruh dunia,” tambahnya.

“Kami dapat melihat dampaknya dalam indeks tahun ini, kenaikan harga rata-rata terjadi di 172 kota dalam survei kami,” lanjutnya.

“Ini menjadi yang terkuat, yang pernah kami lihat dalam 20 tahun kami memungut data digital,” ujar Dutt.

Survei lain EIU

Dilaporkan, survei yang dilakukan pada bulan Agustus dan September tahun ini membandingkan lebih dari 400 harga di lebih dari 200 produk. Termasuk, layanan di 172 kota di seluruh dunia.

New York untuk pertama kalinya mencapai posisi teratas dalam survei ini, sementara kota Damaskus dan Tripoli tetap menjadi kota dengan biaya termurah.

Selama beberapa dekade terakhir, mata uang AS telah melonjak karena The Federal Reserve (FED) menaikkan suku bunga mereka dalam jumlah besar.

Hal ini, mereka lakukan untuk mencoba menjinakkan inflasi yang tinggi selama beberapa dekade terakhir.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.