Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Miris! Deretan Perusahaan Teknologi Lakukan PHK, ada Decacorn di Indonesia

Deretan Perusahaan Teknologi dan e-Commerce Lakukan PHK (Design by @kenzz.design)

ANDALPOST.COM – Akhir-akhir ini peristiwa pemutusan hubungan kerja (PHK) sedang marak terjadi. Khususnya, perusahaan-perusahaan teknologi di dunia.

Ada yang menarik perhatian, sekaligus menyedihkan. Pasalnya, beberapa perusahaan teknologi tersebut memutus hubungan kerja para karyawannya hingga ribuan orang.

Diketahui, baru-baru ini, bahwa beberapa perusahaan teknologi startup ternama di Indonesia telah melakukan PHK. Diantaranya yaitu, Shopee, Gojek Tokopedia (GoTo), dan Grab.  

Berikut, rangkuman mengenai beberapa perusahaan teknologi, baik lokal maupun internasional yang telah melakukan PHK besar-besaran. 

Sea, induk perusahaan E-Commerce Shopee

Ilustrasi Gedung Seabank (Design by @kenzz.design)

Melansir katadata.co.id, diketahui bahwa induk perusahaan Shopee, yaitu Sea Ltd telah melakukan PHK terhadap 7.000 karyawannya dalam enam bulan terakhir.

Jumlah tersebut merupakan 10% dari total karyawan yang bekerja di sana.

Agaknya, pemutusan hubungan kerja yang dilakukan oleh Sea Ltd tersebut memberikan dampak terhadap perusahaan Shopee sendiri. 

PT GoTo Tbk

Ilustrasi Gedung GoTo (Design by @kenzz.design)

Selain itu, perusahaan teknologi ternama di Indonesia lainnya yang melakukan PHK adalah PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk.

Perusahaan decacorn tersebut melakukan PHK pada Jumat (18/11/2022) terhadap 1.300 karyawannya. 

“Langkah ini dilakukan karena perusahaan tengah berupaya melakukan efisiensi keuangan,” tulis postingan akun Instagram katadata.co.id.

Grab Kitchen

Ilustrasi Gedung Grab Kitchen (Design by @kenzz.design)

Berikutnya, Grab juga melakukan pemutusan hubungan kerja pada salah satu divisinya, yaitu Grab Kitchen.

Peristiwa tersebut terjadi pada bulan lalu. Namun, berapa jumlah karyawan yang di PHK tidak diungkapkan oleh perusahaan tersebut. 

Chief communication Officer Grab Indonesia, Mayang Schreiber mengatakan bahwa selama empat tahun beroperasi. Terlihat pertumbuhan yang tidak konsisten serta adanya peralihan menjadi model bisnis aset-ringan,” tulis postingan akun Instagram katadata.co.id.

Agaknya, fenomena PHK massal yang dilakukan oleh beberapa perusahaan teknologi terbesar di Indonesia tersebut, memberikan isyarat lain bagaimana keadaan bisnis digital di Indonesia. 

Perusahaan Teknologi di Luar Negeri

Selain perusahaan teknologi di Indonesia, beberapa bisnis digital ternama di luar negeri juga telah melakukan pemutusan hubungan kerja massal karyawannya.

Diduga, terdapat dua perusahaan yang bahkan melakukan PHK terhadap puluhan ribu pekerjanya. 

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.