National Aeronautics and Space Administration (NASA) mengabarkan bahwa Bulan Stroberi atau Strawberry Moon akan menyinari bumi pada, Sabtu (3/5/2023). Kabar ini diinformasikan oleh Institusi antariksa milik Amerika Serikat itu melalui akun Instagram resminya.
“Lihat ke atas langit malam untuk menemukan bulan purnama pada 3 Juni pukul 11.42 malam. Bulan Juni seringkali disebut sebagai bulan stroberi,” tulis NASA dalam akun Instagramnya.
NASA menjelaskan bahwa Bulan Juni disebut sebagai Strawberry Moon karena bertepatan dengan waktu panen buah stroberi.
Mereka juga menginformasikan bahwa selain disebut dengan Strawberry Moon, bulan purnama pada Juni seringkali dikenal dengan sebutan lain seperti, Honey Moon, Rose Moon, Flower Moon, atau Hot Moon.
Alasan Disebut Strawberry Moon
Menurut sejarah, bulan purnama yang dikenal oleh masyarakat jaman dahulu adalah bulan baru atau ‘New Moon’.
Nama ini seringkali digunakan masyarakat sebagai penanda bahwa musim baru telah tiba. Seiring berjalannya waktu, masyarakat membentuk ‘nama panggilan’ dalam setiap bulannya untuk memudahkan mereka dalam melacak musim.
Misalkan seperti bulan purnama pada bulan Juni yang disebut sebagai Strawberry Moon. Dimana, nama Starawberry Moon ini digunakan sebagai penanda bahwa musim semi telah berakhir dan musim panas segera datang.
Nama Strawberry Moon diambil dari warna buah stroberi yang berwarna merah dengan bentuk yang cenderung bulat.
Namun, pada dasarnya nama Strawberry Moon hanya digunakan karena bulan purnama tersebut akan muncul dengan warna yang lebih merah dari bulan-bulan lainnya. Hal tersebut terjadi ketika bulan purnama terbit mendekat ke cakrawala dengan kilauan sinarnya yang menembus atmosfer bumi.
Strawberry Moon ini pada dasarnya sudah terkenal di tengah-tengah suku asli Amerika yakni Alngonquian yang biasanya berada di wilayah Amerika Serikat bagian Timur Laut. Istilah ini kemudian dikenal ke suku Ojibwe, Dakota, dan Lakota.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.