Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

PBB Sebut Rusia Harus Tanggung Jawab atas Banyaknya Kematian di Ukraina

Sekjen PBB Antonio Guterres. (Foto: ADEM ALTAN/AFP/AFP/Getty Images)

HAM ditengah Invasi

Ilustrasi militer Ukraina yang terjun ke garis depan guna melawan agresi Rusia. (Foto: Sky News)

Deklarasi Universal HAM diadopsi sejak 75 tahun lalu oleh komunitas internasional, setelah Perang Dunia Kedua untuk menghindari terulangnya bencana nahas tersebut.

Sehingga, Guterres dengan tegas memperingatkan mengenai HAM ditengah agresi Rusia terhadap Ukraina.

Sekjen PBB tersebut bersikeras mengatakan, sekaranglah waktu yang tepat untuk membela HAM setiap orang. Terlebih warga Ukraina.

“Sekaranglah waktunya untuk membela HAM setiap orang, di mana saja.”

“Kita semua harus menghidupkan kembali Deklarasi Universal yang menetapkan hak setiap orang untuk hidup. Bebas dan aman persamaan di depan hukum untuk kebebasan berekspresi, untuk bekerja, untuk kesehatan dan pendidikan,” bebernya.

Sementara itu, komisaris tinggi PBB untuk HAM Volker Turk menegaskan, bahwa hak-hak dasar manusia harus lebih dipahami dan diimplementasikan.

Turk menggambarkan invasi Rusia terhadap Ukraina merupakan perang agresi destruktif lama, dari masa lalu yang memiliki konsekuensi bagi seluruh dunia.

Sehingga senada dengan Guterrs, Tukr juga menyerukan pentingnya membela HAM ditengah perang Rusia dan Ukraina.

“Jika pernah ada momen untuk menghidupkan kembali harapan akan hak asasi manusia bagi setiap orang, inilah saatnya,” tegas Turk. (spm/ads)