Kawasan Oasis Central Sudirman yang akan berdiri di atas lahan seluas 3,3 hektare ini digadang menjadi landmark terbesar dengan dua bangunan tertinggi di Indonesia.
“Ini akan jadi landmark terbesar di Jakarta yang tidak ada tandingannya. Bukan hanya karena kawasannya yang besar, tetapi juga bangunannya yang luar biasa. Karena akan menjadi yang tertinggi di Indonesia, dan di bangun oleh teknologi Jepang anti gempa bumi,” kata Kosasih.
Penerapan Prinsip ESG
Kosasih juga menyampaikan kalau kawasan ini dibangun dengan penerapan prinsip environmental, social dan governance (ESG).
“Kawasan ini semuanya green energy. Sangat bisa memenuhi kebutuhan listrik sendiri, smart, dan hijau,” imbuh Kosasih.
Pemerintah mengapresiasi berbagai langkah pembangunan dengan konsep hijau dan berkelanjutan. Moegiarso mengatakan penerapan pembangunan serupa penting untuk terus didorong mengingat perubahan iklim menjadi isu utama di berbagai forum global.
“Pemerintah terus berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca di tahun 2030, dan net zero emission di 2060. Untuk itu Pemerintah sudah terbitkan Perpres No.98 tahun 2021 mengenai penyelenggaraan nilai ekonomi karbon untuk pengendalian emisi gas rumah kaca,” tutupnya. (lth/fau)