ANDALPOST.COM – Pastor Hilarion Heagy, seorang imam Katolik Timur asal AS telah memutuskan untuk masuk agama Islam. Informasi ini tentunya menghebohkan warga dunia karena ia merupakan salah satu pendeta Katolik AS yang terkenal.
Dalam postingan Facebooknya, setelah menyatakan resmi masuk islam, Hilarion Heagy ikut mengubah namanya menjadi Said Abdul Latif.
Heagy menggambarkan keputusannya untuk masuk islam sebagai “kembali ke Islam” dan “seperti pulang ke rumah”. Ia mengatakan bahwa langkah masuk Islam itu adalah seperti kembali ke identitas aslinya.
Bahkan, Heagy mengaku keputusan ini diambil setelah bertahun-tahun melakukan observasi. Menurutnya, ia sudah merasakan percikan Islam sejak 20 tahun lalu, namun ia menyatakan benar-benar menerima Islam saat mengumumkannya.
“Setelah puluhan tahun merasa tertarik pada Islam dalam berbagai tingkatan, saya akhirnya memutuskan untuk mengambil risiko. Rasanya benar-benar seperti “pulang”. Sejak sebelum anak sulung kami lahir, kami hanya menyembah Tuhan dan tunduk kepadanya, menurut Al-Qur’an,” tulisnya dalam postingan blog.
Alasan untuk Konversi
Heagy mengakui bahwa seseorang tidak bisa menjadi pendeta dan biarawan di depan umum, dan seorang Muslim secara pribadi.
Dengan mengutip Al-Quran dia menjelaskan tentang alasan pertobatannya, yang mana menurutnya merupakan “kembali ke Timur” dan kembali ke “identitas primitifnya”.
“Dan ingatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan dari keturunan anak-anak Adam keturunan mereka dan menyuruh mereka bersaksi tentang diri mereka sendiri. Allah bertanya, “Bukankah Aku Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Ya, Engkau! Kami bersaksi.” Dia memperingatkan, “Sekarang Anda tidak berhak mengatakan pada Hari Penghakiman, Kami tidak mengetahui hal ini.” Qur’an (7:172)
Menurut Haegy, karena alasan tersebutlah para mualaf sering tidak berbicara banyak tentang ‘konversi’, seperti mereka berbicara tentang ‘kembali’ ke Islam atau keyakinan primordial.
Dia mengakui masa depan tidak pasti bagi dirinya. Selalu ada beberapa ketakutan yang terlibat saat melakukan lompatan ke dalam kegelapan. Namun, dia mengaku mengalami ketenangan dan kesenangan.
Tanggapan dari Dua Sisi
Tak heran keputusannya pindah agama, membuat para pengikut dan rekan seprofesi sebagai ulama Kristen bertanya-tanya dan dirinya pun banyak mendapat telepon dan pesan dari orang-orang di seluruh dunia, yang sebagian besar ingin tahu mengapa dia memilih untuk berpaling dari Kristen dan beralih ke Islam.
Namun, dalam tulisan di Facebooknya, ia sangat diterima, terutama oleh umat Islam lantaran telah membawa kehangatan.
“Komunitas Muslim telah menunjukkan kepada saya kehangatan dan keramah-tamahan yang luar biasa, baik secara langsung maupun online. Keramahan seperti itu adalah sesuatu yang belum pernah saya temui,” tulisnya di dalam blog pribadi.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.