Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Penggunaan AI Meningkat, Presiden Joe Biden Khawatir

Ilustrasi Presiden Joe Biden Khawatir Soal Peningkatan AI. (The Andal Post/Aini)

ANDALPOST.COM – Perkembangan kecerdasan buatan yang dipakai banyak perusahaan saat ini mengkhawatirkan Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Dalam sebuah pernyataan Joe Biden, mengatakan bahawa penggunaan kecerdasan buatan bisa terlihat semakin membahayakan, pada Selasa, (4/4/2023).

Melihat hal tersebut Presiden Joe Biden meminta kepada setiap perusahaan yang menggunakan kecerdasan buatan dalam pengimplementasiannya. Untuk dapat memastikan keamanan produk mereka sebelum melakukan penjualan kepada masyarakat umum.

Dalam sebuah pertemuan yang dilakukan oleh Presiden dengan Dewan Penasehat dalam Sains dan Teknologi terkait ancaman dan bantuan yang bisa diberikan oleh kecerdasan buatan. Hal tersebut dapat terjadi dalam penggunaan teknologi bagi seorang individu dan dampak yang akan diberikan terhadap keamanan nasional.

Dalam pertemuan tersebut Biden menegaskan kembali kepada Dewan yang ditemuinya bahwa, “AI dapat membantu mengatasi beberapa tantangan yang sangat sulit seperti penyakit dan perubahan iklim. Tetapi juga harus mengatasi potensi risiko bagi masyarakat kita, ekonomi kita, hingga keamanan nasional kita,” kata Presiden dari Partai Demokrat tersebut.

Pelolosan Undang-undang Harus Segera Dilakukan

Pembahasan lebih lanjut mengenai pemnggunaan AI dalam setiap perusahaan saat ini merupakan hal yang sangat penting. Dalam penggunaan AI itu sendiri dapat menyangkut hal-hal yang cukup fundamental seperti perlindungan hak dan keselamatan dari setiap pengguna produk.

Presiden Joe Biden dalam Pertemuan Bersama Dewan Penasehat dalam Sains dan Teknologi: Sumber : Patrick Semansky/AP

Adapun juga penekanan terhadap setiap perusahaan. Lantaran perusahaan merupakan pihak yang akan bertanggungjawab untuk memberikan atau sebagai penyedia perlindungan dan pemngamanan keselamatan setiap pengguna mereka.

Didasari kekhawatirannya tersebut, Presiden kembali menegaskan kepada Kongres terkait secepat mungkin melakukan pelolosan terhadap Undang-undang. Pelolosan tersebut bertujuan untuk melindungi data anak-anak yang ada di Amerika Serikat.

Dalam Undang-undang yang diminta untuk diloloskan tersebut juga akan dicantumkan pembatasan keras. Terhadap setiap perusahan terknologi untuk dilaksanakannya pembatasan dalam melakukan pengumpulan data dari setiap pengguna teknologi tersebut.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.