Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Perayaan Natal Ubah Pemukiman Portugis Melaka Jadi Negeri Ajaib

Briane Danker (kanan) bersama sang keluarga dengan dekorasi Natal di Pemukiman Portugis, Malaka. (Sumber: CNA/Fadza Ishak)

ANDALPOST.COM – Menjelang perayaan Natal, pemukiman Portugis Melaka disibukkan dengan mendekor rumah mereka menggunakan pernak pernik yang mengubah hunian layaknya “negeri ajaib”. Satu di antaranya ialah Simon Rodrigues dan keluarganya.

Dua minggu sebelum perayaan natal, Simon bahkan sudah sibuk menggantungkan lampu di rumah orang tuanya yang terletak di Pemukiman Portugis Melaka.

Keponakan Rodrigues juga membantunya memasang dekorasi serta ornamen warna-warni yang identik dengan perayaan Natal.

“Kami melakukan ini setiap tahun tanpa terkecuali, anda tidak akan merasakan suasana Natal tanpa dekorasi itu. Hal ini telah menjadi budaya bagi kami,” kata Rodrigues pada Sabtu (24/12/2022).

Rodrigues yang telah bekerja di Singapura selama 17 tahun terakhir kembali ke kampung halamannya untuk merayakan Natal lagi setelah penerapan “lockdown” COVID-19.

Pandemi COVID-19 telah membuat perbatasan ditutup dan seperti banyak lainnya, ia tidak dapat merayakan Natal bersama keluarganya.

“Saya merasa senang dan bersemangat untuk kembali, terutama menjelang Natal ketika anda sedang melakukan dekorasi dan benar-benar merasakan semangat Natal. Selama pandemi, itu adalah Natal yang sangat menyedihkan karena saya jauh dari keluarga,” terangnya.

Setiap tahun, menjelang perayaan Natal, pemukiman tempat Rodrigues lahir memang dipenuhi pernak-pernik Natal yang meriah.

Beberapa rumah di sana sudah dihias dengan bola lampu berwarna, lonceng, lampu kelap kelip, lilin adven, dan pohon natal.

“Hingga menjelang Hari Natal, anda masih bisa melihat orang-orang melakukan sentuhan akhir dan menyalakan lampu,” kata Rodrigues.

Menghormati Kelahiran Kristus

Presiden Asosiasi Penduduk Pemukiman Portugis, Marina Danker, menjelaskan sebagian besar penduduk yang beragama Katolik Roma memang mempersiapkan dengan andal guna menyambut perayaan Natal.

“Kami sedang dalam proses persiapan untuk menyambut penyelamat kami Yesus Kristus. Ini adalah keyakinan kami,” ujar Danker.

Danker menyebut dekorasi tersebut akan bertahan sekitar tiga minggu dan akan diturunkan setelah hari terakhir Natal.

Selama musim perayaan, ini adalah saat keajaiban dan kegembiraan bagi anak-anak dari pemukiman karena mereka akan menyanyikan lagu-lagu favorit.

Selain itu, anak-anak di sana juga akan bertukar hadiah dan melihat penampilan Sinterklas yang menjadi elemen penting dari perayaan Natal.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.