Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Peringatan Tsunami Dikeluarkan, Gempa 7 SR di Kepulauan Solomon

Ibu kota Kepulauan Solomon, Honiara (Sumber: Honolulu Civil Beat melalui pulitzercenter)

ANDALPOST.COM – Sebuah peringatan tsunami telah dikeluarkan oleh pemerintah Kepulauan Solomon pada Selasa, (22/11/2022). Peringatan tersebut, diberikan setelah gempa berkekuatan 7 SR (Richter magnitude scale) melanda di lepas pantai negara tersebut.

Sistem peringatan tsunami, menytakan bahwa gelombang yang datang diperkirakan akan setinggi 30 cm sampai dengan satu meter.

Diprediksikan, gelombang akan menghantam Kepulauan Solomon, Papua Nugini dan Vanuatu.

Diketahui, gempa penyebab tsunami ini berada pada kedalaman 15 km, terletak sekitar 16 km barat daya daerah Malango, menurut Badan Survei Geologi Amerika Serikat.

Alhasil, kantor perdana menteri Kepulauan Solomon, menyarankan kepada para warganya untuk pindah ke tempat yang lebih tinggi setelah peringatan tsunami diberikan.

“Warga disarankan untuk pindah ke tempat yang lebih tinggi sekarang,” ujar George Herming, juru bicara Perdana Menteri kepada Reuters.

“Meja kantor dan komputer berjatuhan. Sangat menakutkan,” katanya.

Ia juga menambahkan, bahwa tidak ada kerusakan besar yang terjadi pada bangunan-bangunan di pusat Honaria, ibu kota negara Solomon.

Kesaksian Korban Gempa

Di sisi lain, pemilik akun Twitter milik John Muria, seorang Jaksa Agung di Kepulauan Solomon, mengunggah gambar kantornya.

Diketahui, dalam foto, ada dokumen-dokumen yang jatuh ke lantai setelah gempa melanda tempat tersebut.

“Honiara diguncang oleh gempa berskala 7,0,” tulisnya dalam postingan di Twitter.

Tweet John mengenai gempa yang terjadi | Twitter: @Jnr_Muria

Selanjutnya, Joy Nisha, seorang resepsionis di Heritage Park Hotel yang ada di Honiara juga memberikan kesaksian terhadap gempa yang terjadi di sana.

“Ini besar (gempanya). Beberapa barang hotel berjatuhan. Semua orang baik-baik saja, tapi tetap panik,” ujar Joy kepada kantor berita AFP.

Selain itu, reporter AFP juga mengatakan bahwa goncangan gempa berskala besar tersebut berlangsung selama kurang lebih 20 detik.

Setelah gempa terjadi, daerah yang terkena dampak gempa mengalami pemadaman listrik.

Diduga, banyak orang yang meninggalkan kantor mereka dan memilih untuk melarikan diri ke tempat yang lebih tinggi.

Lalu, seorang wartawan, Charley Piringi dari AP News mengatakan bahwa dia sedang berada di luar suatu gudang saat itu.

Secara rinci, Charley berada di gudang yang ada di sebelah sekolah dasar dan menengah di pinggiran Honiara. Ketika gempa itu terjadi, ia melihat banyak anak-anak segera keluar dari tempatnya.

“Gempa bumi mengguncang. Sangat besar, dan kami semua terkejut. Semua orang berlarian ke mana-mana,” ungkap Charley.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.