Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Putri Raja Thailand Koma 3 Minggu Akibat Aritmia Jantung, Ini Penjelasan Medisnya

Potret cantik Bajrakitiyabha, putri sulung Raja Thailand. (Design by @jauhras)

Faktor-faktor penyebab penyakit jantung, di antaranya genetika atau keturunan, usia, seks, kebiasaan gaya hidup, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi.

Lalu autoimun, peradangan, penyakit ginjal kronis, sindrom metabolik, minum terlalu banyak alkohol, kurangnya aktivitas fisik, mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh.

Gejala Penyakit Jantung

Terkait gejalanya sendiri, biasanya tergantung pada jenis penyakit jantung yang diderita. Ada penyakit jantung yang tidak memiliki gejala pada awalnya.

Dalam beberapa kasus, penderita tidak menyadari mengidap penyakit jantung sampai akhirnya ia mengalami komplikasi berbahaya.

Jenis penyakit jantung yang paling umum terjadi adalah penyakit arteri atau jantung koroner. Penyakit ini terjadi ketika plak menumpuk pada arteri yang memasok darah ke otot jantung. Plak tersebut menjadi menyempit, bahkan menghalangi aliran darah ke otot jantung.

Akibatnya, dapat menyebabkan masalah jantung lainnya, seperti aritmia yang diderita oleh Putri Thailand.

Penyakit aritmia sendiri merupakan permasalahan dengan laju atau ritme detak jantung yang tidak normal, atau tidak beraturan. Detak jantung berjalan terlalu cepat atau terlalu lambat. Aritmia jantung terjadi saat impuls listrik pada jantung tidak bekerja dengan baik.

Gejala aritmia yang biasanya muncul adalah jantung berdetak lebih cepat dari normal (takikardi). Selain itu jantung berdetak lebih lambat dari normal (bradikardi), nyeri dada, sesak nafas, pusing, cepat lelah, dan pingsan.

Perlu diketahui, orang yang mengalami gejala demikian belum tentu dikatakan mengalami aritmia. Maka dari itu, pemeriksaan dokter sangat diperlukan untuk dapat diketahui apa yang menjadi pemicu gejala tersebut.

Untuk penanganan penyakit jantung termasuk aritmia, segera hubungi penyedia layanan kesehatan atau ahli medis terpercaya untuk dilakukan tindakan dan penanganan yang tepat dan andal sesuai berdasarkan jenis penyakit dan tingkat keparahannya.

“Untuk mendiagnosis kondisi ini, dokter biasanya akan menggali riwayat pasien. Melakukan pemeriksaan fisik detak jantung, dan pemeriksaan penunjang seperti EKG, treadmill test, maupun ekokardiografi,” terang Dokter Diana Veronica pada jumat (5/8/2022)

“Aritmia dapat ditangani sesuai dengan penyebab dan kondisi medis pasien. Terapi tersebut mulai dari pemberian obat-obatan, ablasi, alat pacu jantung, dan sebagainya,” jelasnya.

(RNH/FAU)