Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Ratusan Remaja Ponorogo Menikah Dini, Ini Risiko Hamil Muda Kata Kemenkes

Potret seorang remaja sekaligus siswa yang hamil di usia sangat muda. (Design by @jauhras)

Umumnya, pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi belum memadai. Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 menunjukkan bahwa pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi masih kurang dan belum maksimal.

Menurut data tersebut, hanya ada sebanyak 35,3 persen remaja perempuan dan 31,2 persen remaja laki-laki usia 15-19 tahun yang mengetahui bahwa perempuan dapat hamil dengan satu kali berhubungan seksual.

Selain itu, gejala premenstrual syndrome (PMS) pada remaja biasanya belum begitu stabil sehingga sulit dikontrol.

Yang meningkatkan risiko berbahaya ini adalah rendahnya pengetahuan para remaja terkait penyakit HIV-AIDS pada orang yang terjangkit.

Diketahui bahwa pengetahuan remaja perempuan tentang HIV hanya sebesar 9,9 persen, sedangkan pada laki-laki hanya 10,6 persen.

Usia remaja yang belum dewasa juga biasanya belum mampu dan matang dalam hal pengendalian kelahiran. Hal ini berkaitan dengan masa subur perempuan yang juga berhubungan dengan banyaknya anak yang akan dilahirkan.

Lebih lanjut, salah satu kontribusi yang menyumbang tingginya angka kematian neonatal, bayi, dan balita yaitu adalah saat persalinan ibu di bawah usia 20 tahun.

Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, angka kematian neonatal, postneonatal, bayi dan balita pada ibu yang berusia kurang dari 20 tahun lebih tinggi dibandingkan pada ibu usia 20-39 tahun.

(RNH/MIC)