Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Ron DeSantis Umumkan Bakal Capres AS di Pemilu 2024, Dalam Kampanyenya Temui Masalah Teknis

Ron DeSantis Calonkan Diri: Kampanye Temui Masalah Teknis
Ron DeSantis mengumumkan dalam sebuah siaran langsung Twitter bahwa ia akan mencalonkan diri sebagai presiden AS di 2023 mendatang, Rabu (24/5). Sumber: Marco Bello/Reuters

ANDALPOST.COM – Dalam sebuah siaran langsung Twitter pada Rabu (24/5/2023) malam, Gubernur Florida Ron DeSantis kabarnya akan mencalonkan diri sebagai presiden Amerika Serikat di tahun 2024 mendatang.

Siaran langsung tersebut akan dilakukannya bersama dengan CEO Twitter sendiri, yaitu Elon Musk.

Sayangnya, siaran langsung tersebut menemui masalah berupa gangguan teknis. Sehingga, pengumuman gubernur tersebut sebagai calon presiden AS terlambat selama kurang lebih 20 menit.

“Saya mencalonkan diri sebagai presiden Amerika Serikat untuk memimpin kembalinya Amerika kita yang hebat,” ujarnya dalam siaran langsung tersebut ketika sudah dimulai.

Ia pun mulai mempromosikan pandangan konservatifnya, yang termasuk pendirian anti-lockdownnya dan mendorong reformasi pendidikan.

Gubernur Florida itu dipandang sebagai saingan utama mantan Presiden Donald Trump untuk menjadi kandidat partai mereka dalam pemilihan umum 2024.

Dia bergabung dengan daftar pesaing yang berusaha untuk menggeser Trump, yang memimpin partai Republik dengan lebih dari 30 poin dalam jajak pendapat nasional.

Timbul Masalah Teknis di Tengah Siaran Langsung

Pembicaraan di siaran Twitter Rabu malam itu dimulai dengan sungguh-sungguh. Namun, masalah teknis yang dialami membuat ratusan ribu pengguna Twitter meninggalkan platform.

Sejak Musk mengambil kendali di Twitter pada bulan Oktober, dia telah memberhentikan ribuan karyawan, termasuk insinyur yang bertanggung jawab atas operasi situs dan pemecahan masalah teknis.

Mengetahui kendala teknis tersebut, tim DeSantis pus dengan cepat mengatasinya. Mereka menuliskan di Twitter bahwa pengumuman yang dilakukan oleh DeSantis telah merusak “internet dengan banyak kegembiraan”.

Selain itu, mereka juga memposting tautan siaran langsung ke web kampanye.

Sekretaris persnya, Bryan Griffin, mengklaim acara online itu telah mengumpulkan US$1 juta (£808.000) dalam satu jam.

Pada satu titik, di acara live Twitter itu telah menarik lebih dari 600.000 pendengar. Tetapi pada akhir acara, hanya ada kurang dari 300.000 pendengar.

Sementara itu, Wawancara BBC dengan Elon Musk bulan lalu menarik lebih dari tiga juta pendengar di Twitter Spaces.

Antara lain yang dibanggakan DeSantis dalam pencalonan dirinya adalah cara dia mengatasi COVID-19 dengan tidak menerapkan lockdown seperti apa yang biasa disukai oleh kaum Republik.

DeSantis juga membela reformasi sistem pendidikan Florida. Dia mengatakan negaranya “memilih fakta daripada ketakutan, pendidikan daripada indoktrinasi, hukum dan ketertiban daripada kerusuhan dan kekacauan”.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.