Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Senja di Taru Martani: Kafe dalam Balutan Pabrik Cerutu Era Kolonial

Halaman Depan Gedung PD Taru Martani (The Andal Post/IAP)

Tanggapan Pengunjung

Selando, salah satu pengunjung dari Gunungkidul, menyatakan bahwa ketika pergi ke Kota Yogyakarta, selalu berusaha menyempatkan diri buat mendatangi Taru Martani Coffee.

Kafe tersebut, menurut Selando, bisa membuatnya mengenang kembali masa-masa kuliah dulu.

“Saya selalu mengunjungi tempat ini untuk mengenang masa kuliah. Teman-teman (saya) sering sekali nongkrong di kafe ini,” kenang Selando.

“Bagi saya, sore yang terang seperti sekarang adalah waktu yang tepat buat datang (ke sini),” tambahnya, ketika diwawancarai oleh Andal Post, Jumat (6/1/2023).

Taru Martani Coffee juga cocok untuk semua kalangan. Sebab, luasnya kafe ini dapat mewadahi pengunjung dalam jumlah rombongan yang besar, seperti keluarga, kolega kantor, hingga teman kuliah.

Iva, salah seorang pegawai Tarumartani Coffee, menyatakan bahwa kafe ini jadi salah satu destinasi favorit mahasiswa lantaran harganya yang terjangkau.

Selain persoalan harga, lingkungan kafe yang indah dan luasnya area parkir juga menjadi alasan kafe ini dibanjiri ratusan pengunjung dari pelbagai kalangan setiap harinya.

“Rata-rata (sehari) ada tiga ratus sampai lima ratus pengunjung”.

Dengan ratusan pengunjung yang datang ke Tarumartani Coffee, masihkah Andalpeeps ragu buat menyempatkan diri datang ke kafe ini ketika berkunjung ke Jogja? Jawabannya, Andalpeeps bisa menebak sendiri.

(IAP/FAU)