Tidak sampai disitu saja, pertemuan antara kedua negara juga membahas keberlanjutan ekosistem mobil listrik.
Bahlil bahkan sempat menyampaikan dengan penuh rasa bangga bahwa per tahun depan, Indonesia Indonesia akan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang akan memproduksi ekosistem mobil listrik yang baterainya langsung dari Indonesia.
“Jadi tahun depan kita sudah mempunyai produk baterai mobil yang kemarin satu tahun lalu-dua tahun lalu di-groundbreaking oleh Bapak Presiden di Karawang,” ujarnya.
Kerjasama dengan Korsel Disambut Positif
Di kesempatan yang berbeda, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyambut positif penguatan kerja sama di bidang ekonomi antara Indonesia dan Korsel. Pengusaha menilai, arus investasi dan hubungan ekonomi antara kedua negara semakin mengalir deras dan tumbuh positif.
Ketua Umum Apindo, Hariyadi Sukamdani, mengatakan peningkatan hubungan ekonomi antara Indonesia dan Korsel salah satunya tercermin dari kesepakatan kedua negara untuk meninggalkan dolar sebagai mata uang pembayaran transaksi perdagangan.
Menurut Hariyadi, investasi yang dilakukan Korea Selatan di Indonesia cukup masif dibanding investasi mereka ke negara-negara lain.
Hariyadi pun memberikan contoh, infrastruktur RI yang dikelola Korsel yaitu proyek pengembangan Bandara Internasional Hang Nadim yang berlangsung sejak 2021-2046 mendatang. Diketahui menghabiskan total investasi sebesar Rp6,9 triliun.
Delegasi Republik Korea yang hadir dalam pertemuan, antara lain, Menteri Pertanian, Pangan, dan Desa Chung Hwang-keun. Wakil Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Jang Youngjin; Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Lee Sang-deok. Serta sejumlah pemimpin perusahaan Republik Korea. (paa/ads)