Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

SpaceX Akui Blokir Penggunaan Teknologi Satelit Terhadap Militer Ukraina

Ilustrasi teknologi satelit SpaceX. (Foto: Yasuyoshi Chiba/AFP/Getty Images)

Padahal, sebelumnya pasukan Ukraina memuji Starlink sebagai teknologi satelit andal yang dapat memungkinkan mereka menjaga komunikasi dan menargetkan pasukan Rusia dengan artileri serta drone.

Namun usai pujian itu, SpaceX justru membatasi penggunaan teknologi satelit oleh militer Ukraina.

Langkah Baru Ukraina

Terlepas dari pengakuan SpaceX tersebut, Zelensky justru mendapatkan dukungan penuh dari negara Eropa, termasuk Inggris dan Prancis.

Dalam pidato terbarunya, presiden Ukraina itu menyampaikan terima kasih atas dukungan negara mitra terhadap Ukraina guna melawan agresi Rusia.

“Saya berterima kasih atas integritas dan energi, dua kualitas yang selalu kami lihat dalam perjuangan saat ini untuk Eropa dan kombinasinya selalu menjadi prasyarat untuk kemajuan,” ujar Zelensky.

Lebih lanjut, saat berkunjung ke Prancis, Zelensky bertemu Emmanuel Macron dan Kanselir Federal Jerman Olaf Scholz.

Keduanya menegaskan bahwa mendukung penuh Ukraina selama invasi Rusia.

Bahkan, Prancis juga menyediakan tank ringan bagi Ukraina untuk memperkuat pasukan militer di negara itu.

Sedangkan, Jerman pun memasok sistem pertahanan udara IRIS-T yang andal bagi Ukraina.

“Semakin cepat Ukraina mendapatkan senjata jarak jauh yang kuat, Emmanuel, semakin cepat pilot kami mendapatkan pesawat modern, Olaf, semakin kuat koalisi tank kami.”

“Semakin cepat agresi Rusia ini akan berakhir dan kami akan mengembalikan perdamaian yang teguh ke Eropa,” kata Volodymyr Zelensky.

Pertemuan petinggi negara tersebut juga membahas mengenai kemungkinan memasok senjata andal lainnya ke Ukraina.

Mereka juga membahas dukungan ekonomi dan politik untuk memperkuat kebijakan sanksi terhadap Rusia. (spm/fau)