Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Sumedang Tangani Stunting dengan Metode SPBE, Kemenkes Lakukan Peninjauan

Ilustrasi Penanganan Stunting Berbasis Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Ditinjau Menkes (Design by The Andal Post || Eeza Putri)

Platform tersebut berisi data spasial kewilayahan seperti kecamatan dengan desa tertinggi stunting.

Selain itu, terdapat juga data statistik by name by address menampilkan nama pasien stunting. Kemudian terdapat data analitiknya terkait penyebab stunting.

Di samping itu, Pemerintah Kabupaten Sumedang juga memiliki Sistem Informasi Geospasial Online (Sigeon). Sistem ini digunakan untuk pemetaan berbagai data hingga pada masing-masing rumah penduduk, termasuk berbagai kepentingan lain salah satunya terkait kesehatan.

Menkes Budi menambahkan bahwa hal yang utama dilakukan adalah mengintervensi spesifik pada ibu sejak remaja dan anak di usia 6 bulan hingga 24 bulan.

Bagi ibu, hal paling penting dilakukan adalah menghindari penyakit anemia sejak remaja. Intervensinya yakni dengan mengonsumsi tablet penambah darah.

Selain itu, diberikan makanan tambahan yaitu protein hewani melalui MPASI sejak anak usia 6 sampai 24 bulan. Adapun makanan yang mengandung protein hewani seperti ikan, ayam, daging sapi, dan telur.

‘’Menkes Budi menekankan, kalau anak sudah stunting itu sudah telat untuk diobati. Jadi jangan tunggu sampai stunting.”

“Caranya adalah jika berat badan anak tidak naik maka harus langsung kirim ke Puskesmas untuk diintervensi dan diberi makanan tambahan selama 14 hari,’’ ucap Menkes Budi. (rnh/fau)