Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Tambang Batu Bara di Mongolia Dalam Runtuh, Terekam Kamera CCTV

Gambaran runtuhnya tambang di Mongolia Dalam, Cina yang terekam dan tayang di CCTV. (Source: CCTV.)

Apakah Regulasinya Efektif?

Tetapi, tambang di mana kecelakaan ini terjadi hanya memproduksi sebanyak sembilan ratus ribu ton setiap tahunnya. Padahal, Cina sudah berjanji akan mengurangi resiko kecelakaan pertambangan sebesar 10% di tahun 2025 lewat regulasinya.

Semenjak mati lampu di berbagai wilayah Cina pada tahun 2021, produsen batu bara didesak untuk mendorong produksi mereka supaya daya yang digunakan mencukupi. 

Tuntutan akan energi dari batu bara semakin tinggi dikarenakan pandemi yang menyebabkan orang-orang seringkali berada di rumah.

Provinsi Mongolia Dalam memiliki 70 pertambangan batu bara. Jumlah pertambangan itu diperkirakan mampu mendorong kapasitas produksi batu bara tahunan sebanyak hampir seratus juta ton demi memenuhi kebutuhan energi.

Diperkirakan produktivitas yang didorong kuat bersamaan dengan biaya yang dipotong menjadi alasan mengapa kecelakaan pertambangan sering terjadi dua tahun belakangan ini. 

Menurut laporan resmi, ada tiga ratus lima puluh enam kecelakaan pertambangan di tahun 2021 dan empat ratus tiga puluh empat kecelakaan di tahun 2020. 

Namun, turunnya angka kecelakaan tersebut membuktikan bahwa kebijakan regulasi pertambangan yang diterapkan oleh Cina perlahan dapat memenuhi targetnya. (xin/zaa)